Forever or Never 9th

Tittle:: Forever or Never 9th (sekuel Seoul)

Author:: ideafina a.k.a Jung Yuuri

Maincast::

  • Cho Kyuhyun Super Junior
  • Seohyun SNSD
  • Victoria f(x)
  • Lee Sungmin Super Junior
  • Seo Kyuhyun (Kyu kecil)

Other cast::

  • Lee Donghae Super Junior
  • Yesung Super Junior
  • Shim Changmin DBSK
  • All of member Super Junior
  • Jung Yuuri (author 😛 )
  • Member f(x)
  • Ahn Jaemin (OC)

Genre:: Romance, Angst, Family

Rate:: G

Baca sebelumnya::  Seoul  FON : 1st 2nd 3rd 4th 5th  6th 7th 8th

Disclaimer:: Story ini sama Yesung cuma milik Yuuri! Hehe~

~Happy Reading~

Part 9th begin::

“Yuu… Yuuri? sedang apa kau disini?”tanya Jaemin dengan suara takut-takut melihat Yuuri yang menatapnya dan Donghae dengan pandangan marah.

“Waeyo? Oppa tidak suka aku datang? Apa karena kalian melakukan sesuatu yang tidak benar?”tanya Yuuri sinis.

Donghae menghela napas melihat Yuuri memandangnya marah. “Duduklah Yuu.”

Dan masih dengan menatap sinis Donghae, Yuuri menutup pintu dan duduk di hadapan Donghae.

“Jadi, bisa kau jelaskan alasanmu membuat Jaemin Oppa mensabotase pekerjaanku?”tanya Yuuri tajam tanpa melepaskan pandangannya dari Donghae.

“Aku tidak punya alasan.”

“Mwo?! Setelah kau melakukan hal itu kau bilang kau tidak punya alasan?! Kau pikir aku percaya!”

“Yuuri-ya, tenanglah…”

Yuuri menatap Jaemin marah. “Jangan menyuruhku tenang! Ini bukan masalah yang dapat membuat orang lain tenang! Sebaiknya kau diam saja! Urusanmu denganku nanti!”seru Yuuri dengan bahasa banmal (informal) yang sangat jarang sekali ia gunakan terhadap Jaemin.

Jaemin menelan ludah, sedikit takut dengan ekspresi marah Yuuri yang jarang sekali diperlihatkannya. Tapi ia tidak mungkin membiarkan Yuuri semarah ini pada Donghae.

“Yuu… aku melakukannya bukan karena permintaan Donghae.”ucap Jaemin pelan, tapi cukup untuk terdengar oleh Yuuri dan mengalihkan perhatian yeoja itu padanya.

“Musun mariya?”

“Bukan Donghae.”

Yuuri mengerjap-ngerjap bingung.

“Nuguya?”

“Aku.”

Yuuri tertegun mendengar suara yang sangat dikenalnya itu. Ia berbalik, dan matanya melebar kaget saat melihat sosok namja imut di hadapannya. Orang yang tidak pernah diperkirakannya sebelumnya.

***

Kyuhyun memandang keluar jendela apartemen dengan muram. Ia bisa melihat di bawah sana banyak sekali fansnya dan pers yang sedang menunggunya dan Seohyun untuk keluar. Untuk meminta penjelasan dari mereka terkait dengan berita tersebut. Tapi tentu saja Kyuhyun dan Seohyun sudah bersiap akan hal ini. Mereka tidak akan keluar untuk beberapa lama sampai managemennya memutuskan tindakan selanjutnya.

“Oppa, gwenchana?”tanya Seohyun, menghampiri Kyuhyun di jendela. Kyuhyun meraih tangannya lalu memeluk pinggang ramping istrinya itu.

Kyuhyun menghela napas. “Molla.”ucap Kyuhyun pelan sambil menempelkan dagunya di puncak kepala Seohyun.

Seohyun mengangkat kepalanya, menatap sedih wajah tertekan suami yang sangat dicintainya itu. Rasa bersalah menghinggapi hatinya. “Mianheyo Oppa…”

Kyuhyun memandangnya bingung, alisnya terangkat. “Wae?”

“Jika sejak awal aku tetap di States dan tidak kembali kesini, mungkin ini tidak akan terjadi. Mungkin karir Oppa tidak akan seberantakan ini–”

“–dan aku mungkin tidak akan bertemu dengan keluargaku yang sesungguhnya.”potong Kyuhyun. Ia lalu menyentuh lembut pipi Seohyun dan menatapnya dalam. Tatapan yang sangat dikenal Seohyun, tatapan yang sangat dirindukannya. “Aku bersyukur bisa bertemu denganmu dan Kyu. Bagiku, saat ini yang terpenting adalah kalian. Aku tidak peduli hal yang lain. Aku mencintai kalian berdua dan aku akan melakukan apapun untuk melindungimu juga Kyu.”

Airmata Seohyun mulai mengalir. Ia merasa bahagia. Di tengah-tengah kekacauan yang terjadi, ia bisa merasakan perasaan cinta Kyuhyun padanya. Ia tidak perlu peduli pada hal lain, ia tidak perlu mencemaskan apapun, jika Kyuhyun tetap berada di sisinya. Ia bisa menghadapi apapun juga.

Kyuhyun tersenyum dan mengusap lembut airmata Seohyun. Ia mendekatkan wajahnya perlahan pada wajah Seohyun. Seohyun merasa gugup. Apa sekarang Kyuhyun akan menciumnya lagi? Ia melihat Kyuhyun memejamkan mata, dan ia pun ikut memejamkan matanya. Nafas hangat Kyuhyun mulai terasa di wajahnya, kemudian Kyuhyun mencium lembut bibir Seohyun.

Tubuh Seohyun bergetar pelan karena gugup. Kyuhyun lalu meletakan kedua tangannya di pinggang ramping Seohyun dan menariknya mendekat, memeluknya lebih erat. Ia melumat lembut bibir Seohyun. Seohyun lalu meletakkan tangannya di leher Kyuhyun, menariknya untuk memperdalam ciuman mereka, membuat Kyuhyun tersenyum di sela-sela ciuman mereka.

“Appa!”seru Kyu membuka pintu kamar dengan keras.

BRUKK. “Aww!”

Seohyun buru-buru melap bibirnya dengan punggung tangannya. “Waeyo, Kyu?”tanya Seohyun, dengan tersenyum manis pada Kyu. Sementara Kyuhyun mendelik tajam pada Seohyun karena Seohyun tadi mendorong tubuhnya hingga ia terjatuh.

“Eh, Appa kenapa?”tanya Kyu bingung melihat posisi Kyuhyun di lantai.

Kyuhyun bangkit lalu memandang Kyu dengan memaksakan senyum manis. “Kyu, kalau masuk kamar orangtua, ketuk pintu dulu ya. Kau tahu tidak kalau tadi Appa sedang men… mmmpphhhh…”

“Anhi! Kami tidak mau melakukan apa-apa!”ucap Seohyun panik dengan mendekap mulut Kyuhyun dengan menggunakan kedua tangannya.

“Yak! Seo Joo Hyun!”seru Kyuhyun kesal dengan melepaskan tangan Seohyun.

Kyu mengangkat sebelah alisnya, memandang orangtuanya yang terlihat aneh. Seohyun yang memelototi Kyuhyun lalu berbalik menatapnya dengan senyum lebar yang dibuat-buat dan Kyuhyun yang menatapnya dengan cemberut.

“Appa, ada tamu untuk Appa diluar.”kata Kyu akhirnya.

“Nugu?”Kyuhyun memandang putranya bingung. Siapa yang bisa datang kesini dalam keadaan seramai di bawah?

Tiba-tiba muncul sesosok namja tampan bertubuh tinggi dengan seragam security di depan pintu kamar.

“Kyuhyun-ah, aku lapar!”

“Min?!”

***

Yuuri menatap sedih namja imut yang berada di hadapannya itu. Ia tidak pernah menyangka jika namja ini sampai melakukan hal sefatal itu hanya karena merasa dipermainkan oleh Kyuhyun. Tapi… itu bukan sekedar ‘hanya’. Mungkin jika yang menceritakannya adalah namja itu, Yuuri akan berpikir itu hanya pembenaran dari sudut pandangnya saja. Tapi ini adalah Donghae yang bercerita.

“Lalu? Jika Hae Oppa mengetahui pertengkaran itu sejak awal, kenapa Hae Oppa tidak mencegahnya?”tanya Yuuri tajam pada Donghae.

“Aku bingung harus bagaimana menghentikannya.”aku Donghae dengan menghela napas.

“Jangan salahkan Donghae dan Jaemin, Yuuri-ya.”

Yuuri menatap sang pelaku dengan wajah kecewa. “Aku tidak percaya Oppa melakukan hal ini. Apa Oppa tidak takut dengan reaksi member-deul yang lain? Oppa sekarang mengaku padaku. Oppa tidak takut jika aku memberitahu yang lain?”

Namja imut itu tersenyum dengan senyum yang sangat Yuuri sukai, senyum dari Oppa terfavoritnya. Tapi kali ini, senyum itu begitu sedih, tidak ceria seperti biasanya. “Ah ya, aku lupa jika kau tidak pernah suka merahasiakan sesuatu dari Hyung.”

“Tapi aku yakin jika aku tidak bisa merahasiakan hal ini lama-lama darimu, apalagi ini semua terjadi dengan melibatkan posisimu juga. Mianhe Yuu…”

“Sungmin Oppa…”Airmata Yuuri mulai mengalir.

“Wae uljimayo?”

“Bagaimana aku tidak menangis?! Karena perbuatan bodohmu itu kau pasti akan dimarahi Leeteuk Oppa dan member-deul yang lain! Mereka bisa sangat marah padamu! Dan kalau begitu aku… aku jadi harus berbohong pada namjachinguku!”ucap Yuuri kesal.

Sungmin menghela napas. “Kau tidak harus merahasiakannya dari Yesung Hyung, Yuu.”

“Kalau begitu, apa kau mau mengaku pada mereka?!”

Sungmin terdiam lama. Pertanyaan ini terus-menerus ditanyakan oleh dirinya sendiri sejak awal. Apa ia sanggup untuk menghadapi kemarahan member-deulnya? Terlebih lagi, kemarahan Leeteuk, tatapan kekecewaan di mata leader yang sangat ia hormati itu? Tapi ia tidak bisa diam saja. Ia tidak tahan lagi menghadapi rasa sakit hatinya dan rasa kecewanya atas keegoisan Kyuhyun padanya, pada Victoria. Awalnya ia tidak ingin melakukannya, tapi melihat Victoria yang diperlakukan seperti itu oleh fans-fans Kyuhyun, ia mulai tidak tahan. Maka ia melakukan satu-satunya hal yang bisa ia lakukan untuk melindungi Victoria. Dan sekarang, Sungmin merasakan perasaan yang lebih tertekan lagi. Ia tidak memikirkan akibatnya kepada Seohyun dan Kyu, dan ia merasa bersalah.

“Jangan beritahu Teukie hyung dulu,”kata Donghae. “Tunggu suasana tenang dulu. Hyung tahu kan seperti apa ia jika marah? Ia bisa tidak mau berbicara padamu berbulan-bulan lamanya.”

Sungmin menghela napas untuk ke sekian kalinya, lalu tersenyum kecil pada Donghae. “Memang sepertinya hal itu yang harus dilakukan. Tapi…”

“Aku tidak akan mengatakan apapun pada mereka.”kata Yuuri.

Sungmin tersenyum sedih. “Gomawo, saengie.”ucap Sungmin lalu bangkit dari duduknya. “Tapi kau tidak harus melakukan itu. Aku tidak ingin kau berbohong demi aku.”

Kemudian Yuuri bangkit dari duduknya dan menghampiri Sungmin di depan pintu. Ia menarik tangan namja imut itu. Sungmin berbalik dan menoleh menatapnya.

Yuuri menatapnya sedih. “Jebal Oppa, jangan melakukan hal gegabah lagi. Aku tidak mau kalian pecah… Kalian segala-galanya buat Jongwoon Oppa, dan karena itu, kalian juga segala-galanya untukku…”

“… Kau segala-galanya bagiku…”

Sungmin tersenyum pahit. “Seandainya… ia memikirkanku dengan cara yang sama seperti dirimu memikirkan Yesung hyung…”

***

“Yak! Shim Changmin! Bisa tidak kau berhenti mengunyah dan perhatikan aku?!”

Changmin berhenti mengunyah snacknya lalu menatap Kyuhyun dengan seksama.

“Yak! Bukan seperti itu!”

“Lalu?”

Kyuhyun menepuk kepalanya. Frustasi karena sifat sahabatnya yang satu ini. Tidak bisa berhenti makan sebelum benar-benar kenyang. Dan kenyangnya Changmin punya definisi yang sangat jauh berbeda dari semua orang. Ia tidak akan kenyang sebelum semua makanan yang berada di dekatnya habis. Itupun kenyang karena terpaksa. Terpaksa karena tidak ada makanan lagi.

“Sekarang kau bisa bercerita padaku.”kata Changmin setelah selesai makan.

Kali ini Kyuhyun malah diam saja.

Mereka berdua sekarang sedang berada di ruang tamu apartemen Ahra. Kyuhyun sengaja mengajak Changmin kesini agar mereka bisa bebas bicara berdua saja.

“Bagaimana caranya kau bisa punya istri dan anak dalam waktu 6 bulan aku meninggalkanmu ke Jepang? Aku tidak percaya kau berselingkuh separah itu di belakangku!”

Kyuhyun mendengus tertawa mendengar candaan sahabat baiknya itu. Kemudian ekspresi wajahnya kembali berubah, menjadi kalut.

“Yak! Kyuhyun-ah, bicaralah. Kau pikir aku meninggalkan schedule-ku di Jepang hanya untuk melihatmu diam saja seperti ini?”

Kyuhyun tersenyum kecil. “Bagaimana kau bisa masuk kesini tanpa ketahuan pers dan fansku?”

Changmin mendengus kesal. “Jangan mengalihkan pembicaraan. Kan tadi aku sudah cerita jika aku menyamar sebagai security. Apa kau mulai amnesia? Sekarang, kau yang harus cerita padaku.”

Amnesia? Itu adalah awal dari semua masalah ini. Kemudian Kyuhyun mulai menceritakan semuanya. Semua tentang hubungannya dengan Seohyun, amnesianya, dan Kyu. Ia menceritakan bagaimana perasaannya akan semua hal itu pada sahabat baiknya. Pada orang yang paling dipercayainya.

“Aku… aku tidak tahu jika kau punya masalah seberat itu Kyu…”ucap Changmin prihatin.

“Aku… menurutmu aku harus bagaimana menghadapi Sungmin Hyung?”

Changmin mengernyit. “Apa hubungannya dengan Sungmin Hyung?”tanyanya bingung.

“Ada banyak hal yang terjadi selama kau tidak disini, Min. Dan… dan salah satunya, mengenai Sungmin Hyung.”

“Chankamanyo. Apa masalah ini berkaitan dengan pemberitaan ini juga?”

“Ne.”

Tiba-tiba Changmin merasa haus karena Kyuhyun yang terlalu lama berbicara. Ia mengambil gelasnya. “Teruskan.”katanya, lalu meneguk minumnya.

“Aku… berpacaran dengan Qiannie…”

BRUPS. “UHUK UHUKK!” Changmin tersedak minumnya dan terbatuk-batuk.

“Aish! Kau ini bisa hati-hati tidak sih?”omel Kyuhyun lalu memberikan Changmin tisu.

Changmin mengambil tisu yang diberikan oleh Kyuhyun dengan kesal. Ia melap mulut dan dagunya yang basah. “Mworago?! Kau kan tahu kalau Sungmin hyung menyukai Victoria sejak lama?!”

“Dan aku juga menyukainya.”

Changmin menatap Kyuhyun bingung. “Aku… aku selama ini berpikir kalau kau akan mundur karena kau tahu Sungmin Hyung menyukainya. Kau tidak pernah bilang padaku jika kau benar-benar ingin bersamanya.”

“Aku benar-benar ingin memiliki Qiannie, makanya aku sengaja mengatakan pada Sungmin Hyung jika aku menyukai Qiannie. Dan… dan seperti harapanku, Sungmin Hyung mendukungku tanpa ia mengatakan perasaannya seperti apa.”

Changmin menatap Kyuhyun dengan shock. Ia tidak pernah menyangka Kyuhyun akan berbuat seperti itu.

“Kyuhyun-ah, enam bulan yang lalu, sebelum aku berangkat ke Jepang, aku mendengar Sungmin Hyung berbicara dengan Donghae jika ia ingin menyatakan perasaannya pada Victoria. Kau tahu hal itu?”

“Aku… aku tahu… makanya aku mengatakan pada Sungmin Hyung jika aku menyukai Qiannie…”

Changmin terperangah.“Lalu… apa kau tahu jika Victoria sebenarnya menyukai Sungmin Hyung?”

Kyuhyun terdiam. Ia teringat ekspresi Victoria saat itu.

*Flashback*

“Qiannie!”panggil Kyuhyun saat melihat Victoria duduk bersandar di ruang latihan. Gadis itu menyembunyikan wajahnya di antara lututnya dan kedua tangannya ditangkupkan di kepalanya.

“Qiannie…”panggil Kyuhyun lembut dengan duduk di hadapan gadis itu. “Waegurae? Kenapa kau sendirian disini?”

Kemudian Victoria mengangkat wajahnya dan Kyuhyun bisa melihat tatapan kosong di mata berair gadis itu. “Ia… Ia bilang… ia hanya menganggapku sebagai adiknya…”

*End of flashback*

“Kau… egois sekali. Aku tahu jika kau orang yang egois, tapi aku tidak pernah menyangka kau akan berbuat seperti itu.”ucap Changmin dengan nada kecewa.

“Makanya aku tidak bercerita padamu. Kau orang yang paling aku percaya, kau sahabat terbaikku. Aku takut kau akan kecewa sekali padaku.”ucap Kyuhyun muram dengan menundukkan wajahnya.

Changmin menghela napas. “Aku memang kecewa sekali padamu. Tapi nasi sudah jadi bubur kan? Lalu sekarang, kau memutuskan Victoria karena ternyata kau punya istri dan juga anak. Bagaimana reaksinya?”

“Kurasa ia membenciku. Sejak ia tahu hal ini ia tidak lagi mau berbicara padaku. Tapi kemarin ia menelponku dan menyuruhku untuk melindungi Seohyun.”

Changmin berdecak. “Sekarang aku sangat marah padamu, Cho Kyuhyun. Gadis sebaik itu…”

“Arrayo. Makanya aku ingin ia tahu perasaan Sungmin Hyung padanya. Aku membuat Sungmin Hyung memperlihatkan perasaannya pada Qiannie.”

Changmin mengernyit, lalu wajahnya berubah, Kyuhyun tahu jika sahabatnya itu sudah mulai paham dengan maksudnya.

“Kau… semua ini… aku tebak, apa ini ada hubungannya dengan Soo Man Songsaengnim? Kau juga mencari untung dari situasi seperti ini kan?”

Kyuhyun tersenyum. “Kau tahu Soo Man songsaengnim seperti apa, dan kupikir, sudah cukup aku menyakiti Qiannie dan Seohyun. Makanya aku membuat Sungmin Hyung melakukan hal itu…”

Kali ini Changmin tertawa. “Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui! Kau licik, Kyu! Kau memang benar-benar temanku!”

(a/n: peribahasa dayungnya si changmin author gak tau di Korea ada pa gak. anggep aja ada ya. hehe~)

Kyuhyun berdecak. “Yah… selicik apapun, aku punya juga rasa bersalah. Aku tidak tahu apa mereka mau memaafkan ketololanku karena rencana yang kubuat sendiri.”ucap Kyuhyun muram.

“Tapi… kau tahu resiko dari melakukan hal itu kan? Karirmu…”

“Mau ini terjadi atau tidak, aku tahu pada akhirnya karirku akan berantakan sejak fotoku dan Qiannie menyebar. Dan aku hanya mempercepat terjadinya saja.”

“Sinting. Fansmu akan meninggalkanmu.”

“Mungkin. Tapi setidaknya yang terpenting bagiku keluargaku tidak akan meninggalkanku.”ucap Kyuhyun dengan tersenyum lembut.

***

Victoria merasa sangat resah. Sejak pembicaraannya dengan Sungmin di telpon, namja itu sulit untuk dihubungi. Ia tidak menjawab telpon Victoria bahkan sama sekali tidak membalas smsnya.

Victoria ingin bertanya mengenai semuanya. Apa maksud namja itu? ‘Segala-galanya’? Dalam posisi apa? Seorang adik? Victoria meringis mengingatnya. Sama seperti yang dikatakannya enam bulan lalu. Perkataan yang menghancurkan hati dan harapannya pada Sungmin sejak lama. Sampai ia berusaha untuk move on, dan setelah ia mencintai Kyuhyun, kenapa ia mengatakannya? Apa Sungmin hanya ingin mempermainkan perasaannya, sama seperti Kyuhyun?

Memang, Sungmin melakukan hal itu untuk melindunginya dan seharusnya Victoria tidak berpikir seperti itu tentangnya. Tapi Victoria sudah cukup merasa tersakiti oleh Kyuhyun dan ia tidak ingin hal itu terulang lagi oleh namja lain, terutama Sungmin.

Setelah berusaha menelpon untuk yang entah keberapa kalinya, Victoria menyerah. Ia merebahkan tubuhnya ke ranjang lalu berusaha memejamkan mata. Tidak berapa lama ia membuka matanya, terkejut ketika melihat wajah Sungmin di dalam pikirannya.

“Kenapa kau muncul lagi dan membuatku bingung?”gumamnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan ia langsung mengangkatnya saat melihat nama Sungmin yang tertera di caller idnya.

“Oppa!”

“Ah, Victoria… Apa aku mengganggumu?”tanya Sungmin dengan nada lembut yang sangat disukai Victoria. Tanpa sadar Victoria tersenyum mendengarnya.

“Anhi. Oppa dimana?”

“Di depan pintu kamarmu.”

“MWO?”

Victoria langsung mematikan ponselnya dan terburu-buru membuka pintu kamar. Di depan kamarnya ia melihat wajah pucat dan lelah Sungmin tersenyum padanya. Victoria langsung meletakkan tangan kanannya di pipi kiri Sungmin, mengelusnya lembut.

“Gwenchana? Oppa terlihat lelah…”ucap Victoria cemas.

Sungmin hanya membalas dengan senyuman. Ia memang merasa lelah dengan semuanya. Semua yang terjadi antara ia, gadis di hadapannya dan juga Kyuhyun. Tapi ia tidak ingin mengatakan hal itu sekarang pada Victoria. Bukan karena ia belum siap untuk mengatakan mengenai perasaannya pada gadis ini. Ia hanya tidak ingin membuat gadis ini bingung.

“Mau ikut keluar denganku?”

“Eoddiya?”

“Donghae dan Amber mau bermain basket di lapangan biasa, bagaimana jika kita ikut?”

“Hah? Malam-malam begini?”

Sungmin tertawa kecil. “Kalau siang akan ada presscon mendadak.”

Victoria berdecak. “Aku lupa hal itu. baiklah, aku ganti baju dulu.”

“Oke.”

Kemudian setelah berganti pakaian, mereka berempat pergi ke lapangan basket. Saat melihat ring basket, Amber yang memegang bola langsung saja mendribble bola dan berlari ke ring itu. Dalam sekejap mereka bertiga sudah melihat Amber menshoot bola basket itu ke dalam ring.

“Daebak, Amber-ah!”seru Victoria.

Amber tersenyum lebar. “Vic Umma, bagaimana kalau kau juga main?”

“Shireo! Aku tidak bisa!”

Sungmin menarik tangannya lembut. “Kuajari.”katanya tersenyum.

“Hyung! Kau mau mengajarinya martial arts? Kau kan tidak bisa main basket!”ledek Donghae.

“Yak! Aku memang tidak sejago kau! Tapi aku bisa main basket!”balas Sungmin kesal.

“Masa’?” Donghae mengucapkannya dengan wajah sok, membuat Sungmin memelototinya kesal. Victoria melihat wajah kesal Sungmin dan wajah sok Donghae dengan tertawa geli.

“Hyung, basket itu salah satu olahraga yang bisa membuat yeoja menyukai para namja. Kau seharusnya bisa olahraga ini.”

Sungmin menatap Donghae tak percaya. Namja yang selalu gugup di hadapan yeoja yang ia suka bisa mengatakan hal seperti itu padanya? Unbelievable!

“Yak! Neo…”

“Donghae Oppa! Daripada namja yang bisa main basket, aku lebih suka namja yang jago bela diri dan martial arts!”ucap Victoria dengan tertawa. Sungmin, Donghae dan Amber melotot mendengar kata-kata yang terdengar tulus itu. Sudah jadi rahasia umum jika Sungmin jago martial arts dan bela diri, dan tentu saja namja yang dikenal Victoria yang memiliki kriteria itu hanya Sungmin.

Victoria kemudian tersadar dengan apa yang dikatakannya tadi. Ekspresinya berubah. Tanpa sengaja ia malah mengatakan isi hatinya. Wajahnya yang putih sekarang menjadi memerah.

“Ah… tadi itu… ng…”Ia kesulitan berkata-kata. “Ka… kalian haus tidak? Ng… aku… aku kan tidak bisa bermain basket, jadi aku beli minum dulu ya untuk kalian.”kata Victoria mengalihkan pembicaraan lalu berlari keluar lapangan dengan wajah yang masih memerah.

Sungmin yang tadi hanya bisa ternganga mendengar ucapan Victoria, kini berubah menjadi tersenyum lebar. Ia berlari keluar lapangan mengejar Victoria.

“Aku akan menemaninya!”teriak Sungmin pada Donghae dan Amber.

Donghae dan Amber menatap kepergian mereka berdua dengan tertawa.

“Sepertinya kita memang hanya akan bermain berdua Oppa!”kata Amber.

Donghae berdecak. “Amber-ah, kali ini kupastikan kau akan kalah!”

Amber memeletkan lidahnya. “Kita lihat nanti!”

***

“Hyung, bagaimana hubunganmu dengan Victoria?”tanya Donghae pada Sungmin keesokan harinya. Sungmin hanya tersenyum kecil.

“Aku tidak mau terburu-buru Hae-ya. Bagaimanapun Kyuhyun masih ada di hatinya. Walaupun ia menyukaiku, tapi itu tidak sebanding dengan perasaannya pada Kyuhyun. Jadi aku akan menunggu.”

“Tapi Hyung, kau tidak akan melakukan hal itu lagi kan?”

“Mwo?”

“Menghindarinya dan mengingkari perasaanmu padanya.”

Sungmin menghela napas dan matanya menerawang. “Aku tidak akan melakukan hal itu lagi. Aku akan memperjuangkannya. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya, seperti Kyuhyun.”

Donghae menatapnya sedih. Ia teringat pertengkaran antara Sungmin dan Kyuhyun sebelumnya. Pertengkaran yang mengakibatkan semua kekacauan ini.

*Flashback*

“Kau… masih belum mau memberitahu Victoria yang sebenarnya?”

Ekspresi wajah Kyuhyun yang tadinya tersenyum senang karena bertemu dengan Kyu dan Seohyun kini berubah. Ia tidak siap dengan pertanyaan ini. Dan ia tidak ingin Sungmin membahas hal ini dan membuat mood-nya yang tadinya baik-baik saja jadi memburuk.

“Aku tidak ingin membahas ini sekarang.”kata Kyuhyun lalu masuk ke kamar mereka berdua. Sungmin menyusulnya.

“Wae? Kenapa kau tidak ingin membahasnya?”tantang Sungmin. “Kau hanya ingin memiliki keduanya, Seohyun dan Victoria, makanya kau ingin tetap merahasiakan hal ini dari Victoria! Kau itu egois, Kyu!”Sungmin mulai kesal.

“Ne! Aku memang egois!”Kyuhyun meledak marah. Suaranya yang cukup keras itu membuat Donghae yang baru kembali ke dorm terkejut. Donghae langsung menghampiri kamar KyuMin yang pintunya terbuka lebar.

“Aku memang egois! Aku tidak seperti kau, Hyung! Yang dengan sukarela menyerahkan gadis yang kau cintai hanya karena aku bilang aku menyukainya! Aku memang bukan Lee Sungmin yang selalu memikirkan orang lain dibanding dirinya sendiri!”

Sungmin dan Donghae terkejut dengan kata-kata Kyuhyun. Mereka tidak percaya jika Kyuhyun selama ini tahu perasaan Sungmin pada Victoria. Sungmin memang tidak pernah mengatakan hal itu pada siapapun. Ia selalu tertutup dengan masalah perasaannya. Donghae pun tahu karena tidak sengaja. Tapi Kyuhyun… seorang Kyuhyun yang sama sekali tidak peka, bisa mengetahuinya.

“Kau…. kau tahu?”Sungmin bertanya dengan suara hampir berbisik. “Sejak kapan?”

Kyuhyun menatapnya tajam. “Sejak setahun yang lalu.”

“Dan kau… kau diam saja?! Kau sengaja mengatakannya padaku agar…”

“Ne, kau benar. Agar kau mengalah.”jawab Kyuhyun dingin. “Karena aku tahu Lee Sungmin seperti apa. Karena aku terlalu mengenalnya. Karena aku tahu ia terlalu menyayangiku, makanya aku bisa merebut hal yang diinginkannya dengan mudah.”

Sungmin menatapnya marah dan bersiap memukul Kyuhyun. “Neo…”Kyuhyun memejamkan matanya, bersiap untuk menerima pukulan Sungmin. Tapi tidak terasa apa-apa. Ia membuka matanya sedikit dan melihat tangan Sungmin yang mengepal menggantung di udara.

Sungmin menatapnya dingin. “Kau benar. Aku terlalu menyayangimu. Aku bahkan tidak bisa memukulmu.”ucapnya, lalu menurunkan kepalan tangannya. Kemudian Sungmin berjalan ke pintu, dan ketika di depan pintu, tanpa berbalik ia berkata, “Tapi kau salah jika kau pikir kau mengenalku, Kyu. Kau tidak tahu apa yang bisa aku lakukan padamu untuk membalas hal ini.”lalu ia berjalan keluar.

Donghae menatap bingung Kyuhyun yang sekarang sudah terduduk di lantai, kemudian ia menoleh keluar dan memutuskan untuk mengejar Sungmin. “Sungmin Hyung!”kejarnya.

Setelah Donghae keluar, airmata Kyuhyun yang sedari tadi ditahannya, menetes perlahan. “Mianhe Hyung… aku… aku harus melakukan hal ini. Hanya kau yang bisa membantuku.”

Sementara itu Donghae masih berusaha mengejar Sungmin yang berjalan cepat di basement parkir.

“Hyung! Chankaman!”

“Jangan ikuti aku!”

“Hyung! Kau mau melakukan apa?!”

Sungmin membuka mobilnya lalu masuk ke dalamnya. Donghae terburu-buru masuk ke kursi penumpang di depan.

“Untuk apa kau mengikutiku?!”bentak Sungmin membuat Donghae bergidik ngeri.

“Hyung…. biar aku saja yang menyetir…”

Tapi Sungmin tidak mengacuhkan ucapan Donghae. Ia mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang yang menurutnya bisa membantunya sekarang.

“Jaemin-ah, tolong bantu aku…”

*End of flashback*

Donghae sebenarnya tidak mengerti apa yang diinginkan Kyuhyun sampai ia sengaja menyulut kemarahan Sungmin seperti itu. Padahal jika Kyuhyun benar-benar tahu Sungmin seperti apa, ia tidak mungkin menyulut kemarahan Sungmin seperti itu. Tidak ada yang tahu selain orang-orang terdekat Sungmin, jika dibalik wajah imut dan sifat baik hati yang dimilikinya akan terjadi bencana jika memancing kemarahannya. Waktu itu saja mereka berdua hampir mati karena Sungmin membuat mobil yang disetirnya ‘terbang’ di jalan raya.

“Hae-ya, apa menurutmu Seohyun dan Kyu akan baik-baik saja?”tanya Sungmin cemas. “Jika terjadi sesuatu terhadap mereka, Kyuhyun pasti tidak akan memaafkanku…”

Donghae tersenyum kecil. Inilah Sungmin yang dikenalnya. Semarah apapun ia terhadap Kyuhyun, ia tetap akan memikirkan kepentingannya. Dan ironisnya, inilah yang menyebabkan ia kehilangan Victoria dulu.

“Kyuhyun pasti bisa menjaga mereka dengan baik Hyung.”ucap Donghae menenangkan.

Sungmin menghela napas. “Semoga saja.”

“Yang penting sekarang Hyung harus menjaga Victoria.”

“Itu pasti.”ucap Sungmin tersenyum kecil.

“Hyung, bagaimana jika sekarang kita ke rumahmu saja?”kata Donghae bersemangat.

“Ne?”

“Kita tinggalkan dorm ini selama tiga hari. Setidaknya kau bisa lebih tenang jika dirumahmu sendiri kan?”

Sungmin mengangkat alis. “ ‘Kita’? kau mau ikut juga?”

Donghae hanya bisa nyengir lebar.

***

“Eottohke Yuu? Kau bisa membantu kami?”tanya Leeteuk saat Yuuri tiba di dorm.

Yuuri memandang kedelapan member Super Junior, minus Kyuhyun, Sungmin dan Donghae, dengan tatapan menyesal. “Mianhe, Oppa-deul, aku sudah mengusahakannya. Tapi Pimpinan Redaksi menginginkan berita itu terus diputar dan majalah akan dicetak ulang kembali karena banyaknya permintaan.”

Mereka semua saling berpandangan cemas.

“Apa tidak ada jalan lain untuk menghentikan pemberitaan itu Yuu?”tanya Yesung.

Yuuri memandang namjachingunya dan menggeleng sedih. “Mollayo. Managemen kalian sudah berusaha menghubungi pihak kami, Oppa, dan sudah berusaha mengusutnya agar bisa menghentikan pemberitaan. Tapi tidak bisa, karena wartawan yang memberitakan masalah Kyuhyun Oppa mempunyai bukti-bukti yang jelas. Pers tidak mungkin mengambil resiko memberitakan sesuatu tanpa sumber dan bukti yang jelas. Jadi managemen kalian tidak bisa berbuat apa-apa.”jelas Yuuri.

Leeteuk merebahkan tubuhnya di sofa dan memijat-mijat keningnya yang mulai terasa sakit. Ia merasa gagal sebagai leader karena ia tidak bisa menjaga masalah ini sampai bisa bocor ke public pada saat-saat yang penting bagi mereka. Konser mereka hanya kurang dari dua bulan lagi, dan terancam batal karena masalah ini.

“Aku… aku merasa gagal sebagai leader…”ucap Leeteuk lirih dengan berusaha menahan airmatanya yang akan keluar.

“Hyung…”Kangin menghampiri Leeteuk berusaha menenangkannya. “Ini bukan salah hyung.”

“Ne. Kangin benar. Kita tidak pernah tahu jika masalah ini akan bocor keluar. Jadi ini sama sekali bukan salahmu.”timpal Heechul.

“Keundae, pasti ada seseorang yang membocorkan hal ini atau tidak sengaja membicarakannya sehingga ada pers yang tahu dan menyelidikinya.”kata Siwon.

“Ne, pasti ada. Tapi siapa? Selain kita, siapa lagi yang tahu hal ini?”tanya Heechul.

“Selain member-deul, Ahra, dan Yuuri. Siapa lagi yang mungkin membocorkannya?”ucap Shindong.

Yuuri menggigit-gigit bibirnya cemas. Inilah yang paling dikhawatirkannya. Saat mereka semua merasa curiga dan bertanya-tanya siapa pelaku yang membocorkan masalah Kyuhyun. Yuuri tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya. Ia takut resiko yang mungkin akan ditimbulkan dari pengakuannya. Ia tidak ingin mereka tahu tentang Sungmin, terlebih lagi jika Leeteuk yang tahu.

Saat yang lain sibuk dengan pikirannya masing-masing, Eunhyuk melirik ke arah Yuuuri. Ia bisa melihat raut kecemasan tersebut dari wajah Yuuri, raut kecemasan yang terasa berbeda, membuatnya merasakan keganjilan dari ekspresi yeoja itu.

“Yuuri-ya, kau tahu sesuatu kan?”tanya Eunhyuk tiba-tiba, membuat semua terkejut dan menatapnya. Mata Yuuri melebar, kaget dengan tuduhan yang sangat tiba-tiba itu.

“Apa maksudmu, Eunhyuk-ah?”tanya Leeteuk, memecahkan keheningan di antara mereka.

Yesung menyipitkan matanya, memandang Eunhyuk tajam. “Kau menuduh Yuuri?”tanyanya dengan nada marah.

Eunhyuk memandang Yesung takut. “Mianhe, hyung. Aku tidak bermaksud menuduh. Tapi aku hanya berpikir. Bukankah orang yang paling berpotensi untuk membocorkan hal ini adalah Yuuri? Ia bekerja di redaksi pemberitaan televisi terbesar di Korsel, dan jabatannya pun cukup penting disana. Apalagi mengingat berita ini menyebar dalam waktu yang sangat cepat, dan bukti-bukti yang tidak dapat dielakkan, pasti sumber dan bukti-bukti itu sudah didapatkan dari jauh-jauh hari sebelum pemberitaan…”jelas Eunhyuk.

“…dan Yesung hyung selalu menceritakan apapun pada Yuuri…”tambah Shindong pelan.

Eunhyuk mengangguk ragu. “Makanya kan, bisa saja kalau Yuuri…”

Semua terdiam sejenak, memikirkan kebenaran kata-kata Eunhyuk. Sementara jantung Yuuri berdetak dengan sangat kencang. Ia menundukkan wajahnya dan menggigit bibirnya lebih keras. Merasa takut akan tuduhan dan pandangan mereka terhadapnya. Takut jika mereka tahu lebih jauh. Dan sekarang, hanya ada satu pilihan…

“Maldo andwae!”bantah Yesung, ia lalu memandang Yuuri yang masih terus menunduk dengan ekspresi wajah tegang. Mendadak ia menjadi sangat tegang melihat ekspresi yeojachingunya itu.

“Yuu… tidak benar kan?”tanyanya pelan. Yuuri hanya diam saja.

“I… itu… tidak benar kan Yuu?” Yesung bertanya lagi dengan nada memohon. Yuuri memejamkan matanya, tidak berani memandang Yesung. Ia takut mengatakan hal yang sebenarnya jika ia memandang namjachingunya itu. Kemudian ia merasakan kedua lengannya digenggam erat.

“Yuu, pandang aku! Kalau kau berkata ‘tidak’, aku… aku akan percaya padamu. ”Yuuri masih tetap memejamkan matanya.

“Jebal marhaebwa, Yuu! Katakan itu tidak benar!”teriak Yesung dengan putus asa.

Ini pertama kalinya. Pertama kalinya Yuuri mendengar Yesung berteriak sekasar itu padanya. Hatinya merasa sangat sakit. Karena teriakan itu mengekspresikan kesedihan dan kekecewaan namjachingu yang sangat ia cintai itu padanya. Airmatanya menetes perlahan.

“Kalau kau masih tidak mau menjawab, hubungan kita selesai!”ucap Yesung pelan, tapi terdengar seperti petir yang menyakitkan gendang telinga Yuuri. Yuuri membuka matanya dan menatap Yesung. Ia bisa melihat kepedihan di mata namja itu. Tapi ia juga merasakan hal itu.

Kenapa, setelah tiga tahun bersama, namja yang sangat ia cintai itu bisa mengatakan ‘selesai’ semudah itu? Tapi Yuuri bisa mengerti kenapa Yesung seperti itu. Di mata namja itu kesalahannya sudah sangat besar. Jadi, walaupun ia sangat takut jika hubungan mereka akan berakhir hari ini, Yuuri tetap akan menghadapinya.

Karena tidak ada jalan lagi untuknya menghindar. Ia harus melindungi Sungmin.

“Mi… mianheyo, Oppa…”ucapnya lirih dengan airmata yang terus mengalir. “Aku… aku yang…”Yuuri tidak bisa meneruskan kalimatnya.

Mata Yesung melebar, shock. Tangannya perlahan turun dari lengan Yuuri. Ia berjalan mundur dan berkata dengan pedih. “Aku… aku mempercayaimu…”

“Oppa…”Yuuri maju mendekati Yesung, tapi Yesung semakin mundur.

“Aku… tidak mau melihat wajahmu lagi…”ucapnya tajam lalu masuk ke kamarnya dan membanting pintu.

Yuuri menatap nanar pintu kamar Yesung, airmatanya terus mengalir, dan nafasnya mulai terasa sesak. Ia meletakkan tangan kanannya di depan dadanya dan menekannya. Hatinya sakit sekali. Ia sudah menyakiti hati namja yang paling ia cintai dengan resiko yang ia ambil. Tapi… ini hal terbaik yang bisa ia lakukan sekarang kan?

“Yuuri-ya…”panggil Ryeowook pelan. Yuuri tersadar dari lamunannya dan memandang namja-namja itu. Ia bisa melihat raut wajah kesal dari Heechul dan Kangin, ekspresi bingung di wajah Shindong. Siwon dan Ryeowook memandangnya dengan ekpresi kasihan. Leeteuk menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, seolah-olah menolak untuk percaya. Sementara Eunhyuk merasa bersalah akan ucapannya tadi.

Yuuri buru-buru membungkukkan badannya. “Mianheyo, Oppa-deul, jeongmal mianhe…”ucapnya, lalu berlari keluar dorm sambil terus menangis.

Dan setelah itu, ketujuh namja itu dikejutkan oleh suara pecahan gelas dari kamar Yesung.

Leeteuk kembali menyentuh kepalanya yang sakit. Kenapa masalahnya menjadi semakin rumit?

***

Kyuhyun menatap pintu di hadapannya dengan tegang. Sebentar lagi ia akan menghadapi kehancuran karirnya. Walaupun ia sudah tahu hal ini akan terjadi sejak awal ia merencanakan semuanya, tapi tak urung juga ia merasa takut akan hal ini.

“Kau siap? Apa perlu kutemani?”tanya Changmin yang berada di sampingnya.

Kyuhyun tersenyum kecil. “Aku ingin. Tapi mereka pasti tidak akan mengizinkanmu.”

“Geurae. Kalau begitu aku pergi dulu. Kutunggu kau di bawah.”kata Changmin. Kyuhyun mengangguk, lalu Changmin pergi.

Kemudian Kyuhyun menarik napas dalam-dalam dan mengetuk pintu. Setelah mendengar izin dari orang yang menunggunya di ruangan itu, Kyuhyun membuka pintu dan masuk ke ruangan tersebut.

“Annyeonghasseyo, Songsaengnim.”sapa Kyuhyun dengan membungkukkan badan pada pemilik agensi SME itu. Kemudian ia menyapa managernya yang juga berada di ruangan itu. Kyuhyun menyadari absennya Leeteuk disana. Yah sepertinya kali ini tidak akan ada yang membelanya.

Lee Soo Man tersenyum menatapnya, memperlihatkan kerutan-kerutan halus di bagian matanya. “Silakan duduk, Kyu. Bagaimana kabarmu?”

Kyuhyun duduk di hadapan Lee Soo Man dan menjawabnya dengan memaksakan senyum. “Baik, Songsaengnim.”

Lee Soo Man berdecak. “Jangan berbohong, Kyu.”Senyum ramahnya menghilang, digantikan raut wajah dingin. “Seharusnya kau tidak baik-baik saja mengetahui karirmu akan hancur kan?”

Kyuhyun mengepalkan kedua tangannya dengan keras. Menahan rasa gugup dan takutnya.

“Bukankah aku sudah mengatakan padamu, tidak ada ISTRI! Apalagi dalam keadaan seperti ini!”seru Lee Soo Man marah.

“Tapi aku juga sudah mengatakan pada Songsaengnim kan? Aku tidak akan meresmikan hubunganku dengan Victoria! Walaupun hanya pura-pura! Aku lebih ingin mengakui jika aku punya Seohyun!”

“Kau pikir semuanya semudah itu?! Apa kau tahu bagaimana reaksi fansmu?! Pembohong! Mereka mencapmu pembohong dan mereka membencimu!”

Kyuhyun merasa hatinya semakin sakit mendengar hal itu. “Aku hanya ingin bersikap jujur…”

“Lalu kau pikir dengan membuat Sungmin membocorkan semuanya itu adalah hal yang terbaik?!”

Mata sipit Kyuhyun membelalak lebar mendengar ucapan Lee Soo Man. Bagaimana mungkin ia tahu masalahnya dengan Sungmin??

“I… ini tidak ada hubungannya dengan Sungmin Hyung!”ucap Kyuhyun bersikeras. Setelah apa yang dilakukannya pada Sungmin, ia tidak mungkin membiarkan Hyungnya mendapatkan akibatnya.

“Kau pikir aku bodoh, Cho Kyuhyun? Aku bisa dengan mudahnya mencari tahu semua itu! Dan kau pikir, karena kau yang sengaja membuat Sungmin melakukannya, aku tidak akan menghukumnya?! Jika ada yang tahu mengenai Sungmin, ia akan terkena akibatnya juga!”

“Song… songsaengnim… ini semua tidak ada hubungannya dengan Hyung. Ia…”

“Shikkureo! Kau… kali ini akan ada konferensi pers lagi. Aku memutuskan, tidak ada lagi member bernama Cho Kyuhyun di Super Junior!”

~TBC~

Errr~ tes tes 1 2 3! Ternyata ceritanya makin heboh aja ya? Aku jadi puyeng sendiri nih. Mian ya kalo readers-nim juga jadi puyeng. Tapi kehadiran Yesung Oppa tuh bikin authornya gak puyeng lagi lho 😛

Nah gimana tuh yang pada nebak Donghae? Ketipu! Kekeke~ 😛 *author ditabok* Kalo tambah bingung sama Changmin yang tiba-tiba muncul, tenang aja. Dia kan sohibnya Kyuhyun, perannya menenangkan Kyuhyun aja kok. Jadi dia bukan tokoh penting disini. Abisnya aku pikir sayang banget kalo persahabatan mereka berdua gak keliatan di FF ini.^^

Oh ya tadinya kan aku ngejanjiin publishnya bakalan cepet, tapi ternyata laptopku rusak lagi. Baru diservis kemaren, jadi baru sembuh. Untung aja data FF2ku gak ilang. Hehe~

Rencananya kan ni FF mau kubikin jadi 11 part, tapi kalau moodku lagi enak ntar aku cepetin lagi alurnya, atau banyakin halamannya biar endingnya di part depan. Makanya, pada komen ya. Walaupun aku gak balesin semua komen kalian, tapi bukan berarti aku gak baca lho. Baca komen kalian tuh bikin aku semangat terus bwd nerusin ni FF. ^^

Oh ya, btw, aku mau nonton SMTownIna lho. Kekeke~ *author mamer* *ditabok readers*

72 tanggapan untuk “Forever or Never 9th”

  1. wew,ga nyangka ternyata sungmin yg ngelakuin itu semua demi vic tapiii~ itu jg terjadi krn kyu yg profokator (?) di awal. nah kan, jd sapa nih yg salah..
    duh duh duh, mr sooman jgn galak2 gitu donk~ berbaik hati dikitlaaa~

  2. wah tegang tp dah kliatan ttk terangnya.jgn smpe deh suju bubar wlpun cm bo ongan.suju always 13.mana kekompakan suju yg m’hrukan.jd ikut sdih.

  3. Tuh kan bener namja itu Sungmin….. Ternyata Sungmin itu suka ma Vic dari dulu y…Kyunya egois banget sampe ngorbanin perasaan Sungmin. Sungmin nya terlalu baik juga…..
    hubungan Yuuri ma Yesung ntar gmana? Kasihan ma Yuuri harus nutupin semuanya…
    Kyu dipecat? makin ribet aja nich masalahnya. Kira2 LSM ngelakuin apa y k Sungmin padahal kan ini semua rencana Kyu…

    di tunggu part selanjtnya y…
    Semangat

  4. Duh lama ga baca udh ampe 9,jd baca dr part 7-9 deh………cerita na makin lama makin bikin penasaran,menegangkn. Author jgn lama2 ya lanjutan na 😀

  5. thoooorrr…lanjutannya mana nih,aq dah baca berulang kali dan selalu sukses bikin bendungan air mata jebol,,,ga sabar nih,ttp semangat ya spy ga kelamaan 🙂

  6. buju buset… (geleng geleng kepala) gak percaya ama yang dilakuin sungmin..

    Hem…. Apa lagi yah…

    Oh ya… kyuhyun jangan sampek dikeluarin dari suju APA KATA DUNIA jika Cho Kyuhyun DIDEPAK dari SUPER JUNIOR..
    tak ada lagi kekacauan yang bikin seru dorm suju dong…

  7. udh aq duga pasti t umin oppa dh. .
    gpp k0g oppa,kan dmi cinta. .ckckck. .
    n bwt yesung oppa,jgn mrah”dlu np?t yuuri eonni pzti pu.a alasan.a kog. .hmz. .
    tp konflik.a seru c. .
    lanjuuuttt

Your Comment Please