When You Come to My Life 6/?

when you come to my life poster

Tittle:: When You Come to My Life 6/?

Author:: ideafina a.k.a Jung Yuuri

Maincast:: Lily Jung, Park Yoochun, Jung Yunho

Support cast:: Kim Jaejoong, Kim Junsu, Shim Changmin DBSK, Lee Ang Hyeon

Genre:: Romance, Drama

Rate:: PG

Background song:: Kim Jaejoong- One Kiss (Kim Jaejoong 1st Mini album MINE)

Previous Chapter::  1  2  5

Disclaimer:: This story and DBSK member especially JUNG YUNHO & KIM JAEJOONG is MINE MINE MINE MINE MINE! #kabur dari Cassies

Thanks to Andinarima buat posternya! ^^

~Happy Reading~

“Eomma, coba pakai ini!”kata Youngri riang. Lily menundukkan kepalanya agar Youngri bisa memakaikan bando Minnie mouse itu di kepalanya.

“Aaahhhh~ kyeopta!”ucap Youngri senang saat melihat Lily bergaya dengan memakai bando Minnie Mouse itu.

Lily berpura-pura cemberut. “Kyeopta? Eomma tidak suka dibilang ‘kyeopta’. Eomma lebih suka dibilang ‘yeppeo’.”protes Lily.

Youngri tertawa. “Tapi Eomma memang kyeopta! Ya kan Hyeon Imo?”

Ang Hyeon mengangguk-angguk dan tertawa melihat Lily semakin cemberut. Kemudian Lily mengambil bando Micky Mouse dan memakaikannya pada Youngri. “Nah, sekarang kita kembar!”ucap Lily riang.

“Minnie dan Micky!”ucap Youngri gembira. Kemudian ia mengambil satu bando lagi lalu memakaikannya pada Ang Hyeon.

“Yeppeuda!”ucap Youngri pada Ang Hyeon.

“Huh? Ang Hyeon Imo ‘yeppeo’ tapi Eomma ‘kyeopta’?”protes Lily dengan cemberut. Youngri dan Ang Hyeon hanya memeletkan lidahnya pada Lily, kemudian mereka berdua berlari kecil meninggalkan Lily.

“Aish! Ya! Youngie! Ang Hyeon!”panggil Lily pura-pura kesal. Ia lalu membayar ketiga bando itu lalu berlari menyusul kedua orang itu.

***

Ang Hyeon tersenyum senang melihat Lily dan Youngri yang berjalan riang bergandengan tangan di taman bermain ini. Youngri memang tidak bisa naik banyak wahana permainan karena tidak boleh terlalu capek. Tapi setidaknya ia terlihat sangat gembira, dan sebagai perawat yang mengurus Youngri dari kecil, Ang Hyeon senang melihat anak itu bisa bermain seperti anak normal.

“Youngie sekarang mau main apa?”

Ang Hyeon tersenyum mendengar ucapan lembut Lily pada Youngri. Sahabatnya itu sungguh keibuan. Sejak mereka masih remaja, Lily memang bercita-cita ingin menjadi ibu yang baik, punya keluarga yang harmonis. Tidak seperti ibunya yang sejak kecil mengabaikannya, atau ayahnya yang selalu bersikap dingin padanya. Lily selalu senang bermain dengan anak-anak di rumah sakit, di panti asuhan, membuat mereka gembira. Karena ia tidak ingin ada seseorang yang mempunyai masa kecil yang menyedihkan seperti dirinya. Setidaknya jika anak-anak itu tidak bahagia dengan keluarga mereka, mereka masih mempunyai seseorang yang bisa membuat mereka tersenyum.

Keinginan tulus itulah yang membuatnya dekat dengan namja itu. Namja yang membuat Lily mendapatkan Youngri sebagai sumber kebahagiaannya sekarang.  Tapi Ang Hyeon tahu jika dalam lubuk hatinya yang terdalam, Lily masih membutuhkan orang lain untuk membuatnya bahagia.

 

“Kenapa kau selalu menyebut-nyebut segala hal tentang Jung Yunho sih? Aku bosan mendengarnya.”

“Hehe~ Hyeon-ah, kau harus terbiasa mendengarkan namanya. Karena ia orang yang paling aku cintai di dunia! Semakin besar rasa cintaku pada orang itu, aku pasti akan semakin sering menyebut namanya.”

“Besar sekali ya. Sampai-sampai aku hapal semua hal tentangnya karena kau terlalu sering menyebut-nyebut tentangnya.”sindir Ang Hyeon.

“Ah! Mungkin Yunho Oppa juga begitu! Aku terlalu sering menyebut-nyebut tentangmu padanya. Mungkin ia juga hapal semua hal tentang dirimu yang aku selalu ceritakan padanya!”

 

“Hyeon-ah!”panggil Lily, membuat Ang Hyeon tersadar dari lamunannya.

“Ne?”

Lily tersenyum. “Kenapa melamun?”

“Ah, anhi.”jawab Ang Hyeon dengan tersenyum. Ia memperhatikan ekspresi Lily baik-baik dan mengingat semua hal yang terjadi pada sahabatnya itu selama enam tahun ini. Sejak kejadian itu, Lily tidak pernah lagi menyebut-nyebut nama Yunho, sampai dua bulan lalu mereka berdua bekerja sama di pemotretan. Saat itulah untuk pertama kalinya Lily kembali menyebut nama Yunho pada Ang Hyeon, walaupun tidak dengan nada lembut seperti yang dulu terdengar ketika Lily menyebut nama namja itu.

“Ya! Lee Ang Hyeon! Jangan melamun terus!”tegur Lily. “Youngie mau ke Scary House. Menurutmu ia bisa?”

Ang Hyeon mengernyit, lalu menatap Youngri yang memandangnya dengan puppy eyesnya. “Aku heran kenapa ada anak kecil yang tidak takut dengan hal-hal horor seperti itu. Kau benar-benar sudah menularinya.”ucap Ang Hyeon tajam pada Lily, membuat Lily cemberut.

“Aku kan tidak sengaja.”bantah Lily. Ang Hyeon tidak menghiraukannya.

“Youngie, kalau film sih tidak apa-apa karena Youngie sepertinya sudah kebal. Tapi kalau melihat langsung di tempat seperti itu…”Ang Hyeon menggeleng. “…jantung Youngri bisa sakit lagi nanti karena terlalu kaget.”

Youngri cemberut. “Keundae…”

“Kalau begitu, tidak boleh.”jawab Lily tegas. “Kalau Hyeon Imo bilang tidak boleh berarti memang tidak bisa. Kita ke tempat lain saja ya?”bujuk Lily dengan mengusap lembut pipi Youngri.

Dengan masih cemberut Youngri mengangguk kecil. Lily dan Ang Hyeon tersenyum lalu menggandeng kedua tangan Youngri, masing-masing menggenggam tangan kanan-kiri Youngri dan berjalan gembira ke wahana berikutnya yang ingin mereka naiki.

“Uwaaaaaaahhhhh~ tinggi sekali!”ucap Youngri gembira ketika mereka menaiki bianglala. Dengan riang Youngri menunjuk semua hal yang dilihatnya di bawah. Sama sekali tidak takut dengan ketinggian itu. Melihat wajah Youngri yang tersenyum gembira, membuat Lily gembira juga. Tidak seperti biasanya, hari ini ia tidak berhenti tersenyum gembira. Dan itu jadi membuatnya merasa cemas.

Setelah ini, apa ia masih bisa tersenyum seperti ini?

***

 

“Ah! Lagu Balloons!”ucap Youngri gembira saat mendengar lagu yang berputar di restoran tempat mereka makan malam di taman bermain. “Ini lagu Yunho ahjusshi!”

Lily mengernyit. “Huh? Yunho ahjusshi?”tanyanya bingung.

“Ne! Youngie bertemu Yunho ahjusshi waktu menjemput Eomma kemarin di tempat Eomma syuting!”jawab Youngri dengan nada riang.

Mata Lily membelalak lebar karena kaget. Ia lalu langsung menoleh memandang Ang Hyeon yang sekarang menatapnya dengan ekspresi bersalah.

“Mianhe. Aku lupa memberitahumu.”kata Ang Hyeon.

Lily menghela napas mendengarnya, tidak tega untuk menyalahkan Ang Hyeon. Kemudian ia kembali menatap Youngri. “Youngie ngobrol apa sama ahjusshi itu?”

“Youngie bilang Youngie suka lagunya!”jawab Youngri riang. “Trus waktu Yunho ahjusshi sama ahjusshi yang pake kostum singa mau mengajak Youngie bertemu ahjusshi-deul yang lain, Imo ngajak Youngie ke mobil.”lanjutnya dengan nada kecewa.

“Singa?”Lily mengernyit.

“Jaejoong-ssi.”ucap Ang Hyeon mengingatkan.

“Ah ya, aku ingat.”kata Lily setelah mengingat-ingat kostum yang dipakai kelima member DBSK itu di MV Balloons.

“Eomma. Eomma sama Hyeon Imo kenal dengan mereka ya? Lainkali Eomma ajak Youngie bertemu mereka ya! Youngie mau mereka menyanyi untuk Youngie!”ucap Youngri dengan mata berbinar-binar. Lily dan Ang Hyeon tahu jika Youngri sangat ingin bertemu mereka. Tapi hal itu tidak mungkin bagi Lily.

Lily tersenyum kecil. “Mereka penyanyi terkenal lho. Youngie punya uang untuk membayar mereka bernyanyi untuk Youngie?”tanyanya dengan nada menggoda.

“Huh? Mereka harus dibayar?”tanya Youngri dengan wajah innocentnya.

“Dangyunhaji! Mana mau mereka menyanyi gratis.”kata Ang Hyeon, membantu Lily untuk membuat Youngri melupakan keinginannya itu.

“Ng… memangnya Eomma tidak bisa membayar mereka?”pinta Youngri dengan puppy eyesnya.

“Mereka mahal sekali! Eomma tidak punya uang yang cukup untuk membayar mereka.”ucap Lily yang tentu saja bohong, membuat Youngri menundukkan kepala karena kecewa.

Lily jadi tidak tega melihat wajah Youngri yang sedih seperti itu. “Youngie, jangan sedih ne? Nanti Eomma belikan mainan lagi yang banyak. Eotte?”bujuk Lily.

Youngri mengangguk kecil, masih dengan wajah cemberut.

***

 

Di suatu ruangan, di suatu apartemen mewah di tengah kota Seoul.

“Sajangnim, ini foto-fotonya.”

Yeoja cantik berusia pertengahan 20an itu membuka flashdisk yang baru saja diberikan padanya dan tersenyum licik ketika melihat foto-foto yang berada di dalamnya.

“Kapan kau mengambil foto-foto ini?”tanyanya.

“Beberapa hari yang lalu. Tadinya saya berencana untuk memberikannya ketika sudah dapat foto-foto yang lain. Tapi saya berubah pikiran. Bukankah lebih baik kita mempublishnya satu persatu?”

Yeoja itu memperhatikan foto-foto yang berada di laptopnya itu, kemudian berkata dengan nada marah. “Bitch!”

Namja yang ada di hadapannya hanya terdiam mendengar makiannya untuk orang di dalam foto tersebut.

“Lakukan apapun yang kau bisa untuk menghancurkan karirnya!”perintah yeoja itu, yang mendapat anggukan sebagai balasan.

***

 

Ang Hyeon mengerjap-ngerjapkan matanya tak percaya saat melihat namja yang berdiri di hadapannya ini. “Sedang apa kau disini?”tanyanya.

“Kau tidak mempersilahkanku masuk?”

“Yunho-ssi, ini bukan rumahku. Aku tidak bisa sembarangan memasukkan orang kesini.”kata Ang Hyeon tegas.

“Tapi aku bukan orang lain kan?”kata Yunho lalu sedikit mendorong tubuh Ang Hyeon agar ia bisa masuk ke dalam apartemen milik Lily itu. Ang Hyeon terkejut melihat Yunho yang memaksa masuk itu.

“Yunho-ssi!”tegur Ang Hyeon. Ia menarik tangan Yunho, menahannya untuk tidak masuk lebih jauh ke dalam. Yunho berhenti dan menatap Ang Hyeon, lalu ia menyodorkan bungkusan plastik ke tangan Ang Hyeon, yang diterima gadis itu dengan kaget.

“Ini apel.”kata Yunho.

“Aku memberitahumu alamat apartemen ini bukan untuk membiarkanmu bersikap seenaknya seperti ini!”ucap Ang Hyeon kesal.

“Aku tidak bersikap seenaknya. Aku hanya ingin masuk. Tapi aku tahu, jika aku tidak memaksa, kalian pasti tidak membolehkanku masuk.”kata Yunho dengan nada santai.

Ang Hyeon menghela napas. “Kau hanya akan membuatnya semakin marah padamu.”

“Tapi hanya dengan cara ini juga aku bisa mendekatinya.”

Ang Hyeon menggigit bibirnya, merasa cemas. Youngri masih ada di apartemen ini. Kalau Yunho tidak segera pergi dari sini, semua rahasia Lily bisa terbongkar. “Ia belum pulang sejak pagi. Jadi sebaiknya kau segera pergi dari sini oke? Ini bukan hari yang tepat untukmu datang kesi…”

“Ang Hyeon Imo?”

Mata Ang Hyeon membelalak lebar mendengar suara imut itu. Ia langsung mengarah ke asal suara, dan di depan pintu kamar, ia melihat Youngri yang memakai piyama pororo dan memegang boneka tokoh penguin itu, sedang mengucek-ucek matanya yang sedang mengantuk.

Ang Hyeon langsung melirik ke Yunho yang sekarang sedang mengernyit bingung menatap Youngri. “Imo?”tanyanya bingung. Sebelumnya ia mendengar Youngri memanggil Ang Hyeon dengan sebutan ‘Eomma’, sekarang ‘Imo’?

“Yo… Youngie!”panggil Ang Hyeon tiba-tiba dan langsung menghampiri Youngri. Ia memeluk Youngri lalu berkata dengan nada pelan. “Youngie, panggil Hyeon Imo dengan sebutan ‘Eomma’ ne?”bisiknya.

Youngri, yang masih setengah mengantuk, tidak begitu memperhatikan ucapan Ang Hyeon. Ia malah berkata hal lain. “Hyeon Imo, Eomma mana? Syuting lagi?”tanyanya dengan ucapan yang terdengar masih sangat mengantuk itu.

Mata Yunho terbelalak lebar mendengar ucapan polos yang mengejutkan itu. Syuting? Lily?

Ang Hyeon mengutuk keras dirinya dalam hati karena kecerobohannya ini. Kalau sudah seperti ini, bagaimana caranya untuk menghindar?

“Ne. Sebaiknya sekarang Youngie tidur lagi ne?”kata Ang Hyeon lalu menggendong Youngri untuk membawanya kembali ke kamar.

Tapi saat itu, Youngri sudah menyadari kehadiran Yunho. Matanya terbuka lebar dan ia berkata dengan riang. “Yunho ahjusshi!”

Yunho berusaha mengatasi kekagetannya dan tersenyum pada Youngri. “Annyeong, Youngri-ya.”

Youngri berusaha turun dari gendongan Ang Hyeon, lalu menghampiri Yunho dengan wajah gembira. Yunho berlutut untuk mensejajarkan dirinya dengan Youngri.

“Ahjusshi, kenapa ahjusshi disini?”tanya Youngri senang.

“Ah… ng… ahjusshi mau bertemu Lily.”jawab Yunho.

“Eomma? Kata Hyeon Imo Eomma belum pulang.”jawab Youngri polos.

“Eomma?”Yunho menoleh melihat Ang Hyeon dan menatap tajam gadis yang terlihat sangat gugup itu. Kemudian ia kembali menatap Youngri dan bertanya dengan tersenyum. “Siapa Eomma Youngri?”

Ang Hyeon mendekati Youngri, berusaha menghentikan pembicaran mereka. “Youngie, ayo ti…”Tapi Yunho melirik Ang Hyeon tajam, menghentikan ucapan Ang Hyeon.

“Ia belum menjawab pertanyaanku.”kata Yunho, lalu ia kembali menatap Youngri dengan penasaran. Jantung Yunho berdegup kencang menunggu jawaban dari Youngri. “Lily Jung itu Eomma-nya Youngri.”jawab Youngri dengan bangga.

Dan walaupun sebelumnya ia sudah mengantisipasi jawaban ini, Yunho masih belum bisa mengatasi rasa kagetnya. Ia menatap Ang Hyeon, menunggu bantahan dari gadis itu. Tapi Ang Hyeon hanya menundukkan wajah, tidak berani menatap Yunho.

“Dan… margamu?”tanya Yunho pada Youngri. Ia berharap semoga jawaban dari anak itu tidak seperti yang disangkanya.

“Huh? Marga?”gumam Youngri bingung. Kemudian wajahnya berubah cerah. “Ah! Nama keluarga Appa ya? Moon.”

Jantung Yunho kembali berdetak lebih kencang. “Nama Youngie, Moon Youngri. Dan nama Appa Youngie, Moon…”

“…Joo Won.”ucap Yunho pelan.

“Nama Appa Youngri, Moon Joo Won.”kata Yunho retoris, kali ini dengan menatap Ang Hyeon dengan pandangan marah dan kecewa.

***

 

“Oppa!”ucap Lily saat terbangun kaget.

“Lil, gwenchana? Kau bermimpi buruk?”tanya managernya cemas. Ia memperhatikan wajah Lily yang sudah berkeringat sekarang, kemudian kembali mengalihkan perhatiannya ke jalan. “Lil?”

Lily berusaha mengatur nafasnya yang tadi terengah-engah. “Gwe… gwenchana, Oppa. Oppa menyetir saja, perhatikan jalan. Aku tidak apa-apa.”kata Lily.

“Ok, kau kembali tidur saja.”

Lily mengangguk lalu kembali bersandar di punggung kursi. Ia memejamkan matanya lagi. Ia merasa kelelahan sekali sehabis syuting dan tertidur di mobil. Tapi kenapa ia harus memimpikan kejadian itu? Dan kenapa… kenapa ia mendengar suara Yunho?

Kenapa akhir-akhir ini ia selalu ingat hal-hal menyedihkan itu?

***

 

“Yuu!”ucap Ang Hyeon dengan nada lega saat melihat Lily tiba di apartemen.

“Waegurae?”tanya Lily cemas melihat ekspresi Ang Hyeon. “Youngri kenapa?”Lily langsung buru-buru menuju ke kamar Youngri diikuti Ang Hyeon.

“Dia demam tinggi, dan sejak tadi ia terus mengigau memanggil-manggilmu.”jelas Ang Hyeon saat Lily membuka pintu kamar Youngri dan langsung menghampiri anak itu di tempat tidurnya.

“Eomma… Eomma…”igau Youngri.

Lily mengambil kompres di dahi Youngri lalu meletakkan telapak tangannya disana, untuk merasakan suhu tubuhnya. “Youngie masih panas.”ucap Lily cemas pada Ang Hyeon.

“Suhu tubuhnya sudah lumayan turun dari suhu sebelumnya. Aku sudah memberinya obat. Kau tidak usah cemas, demamnya akan segera turun.”

Lily masih menatap Youngri cemas. Ia naik ke atas tempat tidur dan membaringkan tubuhnya di sisi anak itu kemudian memeluknya erat. Youngri yang merasakan kehadirannya tersadar dan membuka matanya perlahan, kemudian ia kembali memejamkan matanya dan semakin merapatkan tubuhnya pada Lily.

“Eomma…”ucapnya lirih.

“Sshh… tidur chagiya…”ucap Lily lembut dengan mengusap-usap pelan kepala Youngri. Sesekali ia mencium puncak kepala anak itu, dan bersenandung kecil, menyanyikan lagu tidur.

“Yuu…”panggil Ang Hyeon pelan setelah Youngri kembali tertidur lelap.

“Ne?”

“Besok kita harus membawa Youngri kembali ke rumah sakit.”

“Waeyo? Ada apa dengannya? Ia kambuh lagi?”tanya Lily cemas.

“Anhi. Youngri belum pernah sekalipun kambuh disini. Tapi sebaiknya ia tidak lama-lama jauh dari pengawasan dokter.”

Lily menatap sedih anak yang berada di dalam pelukannya itu. Youngri masih belum bisa benar-benar keluar dari rumah sakit. Melihat anak yang dicintainya harus kembali ke tempat itu, membuat hatinya merasa lebih sakit. “Besok aku akan mengantarnya ke rumah sakit.”ucap Lily pelan lalu mencium lembut Youngri dengan sangat lama.

***

 

Sudah dua hari semenjak Lily mengantar Youngri kembali ke rumah sakit. Dan walaupun sangat sibuk dan lelah karena syuting, Lily selalu pergi kesana setiap hari hanya untuk melihat keadaan Youngri. Ia merasa tidak tenang dengan keadaan Youngri semenjak anak itu terkena demam tinggi.

Lily membalik-balik halaman scriptnya dengan bosan. Syuting memang baru akan dimulai, tapi ia sudah mulai merasa bosan. Ia ingin syuting cepat selesai agar ia bisa segera ke Gwangju menemui Youngri.

“Lily.”

Lily mengangkat wajahnya dari script yang dibacanya saat mendengar seseorang memanggilnya. “Waeyo?”tanyanya pada Yoochun yang tersenyum di hadapannya.

“Kau meninggalkan ini.”kata Yoochun sambil mengangsurkan album DBSK Mirotic pada Lily.

Lily mengangkat alis. Bingung.

“Ini punyamu kan? Aku melihatnya tergeletak di kursi dekat tempatmu duduk di ruangan meeting kemarin.”jelas Yoochun.

“Aahhh…”ucap Lily ketika mengerti maksud Yoochun. “Ini bukan punyaku, tapi punya temanku. Ia menitipkan ini padaku agar aku bisa meminta tanda tanganmu. Dan parahnya aku lupa.”Ia mengambil album itu dari tangan Yoochun.

“Aku tahu itu punya temanmu. Makanya aku sudah meminta member-memberku untuk menandatanganinya.”jawab Yoochun senang.

“Huh? Sebenarnya itu tidak perlu. Ja Eun hanya ingin tanda tanganmu. Tapi kalau sudah, gomawo.”ucap Lily dengan tersenyum tipis.

“Cheonma.”ucap Yoochun senang. Kemudian Lily mengotak-atik ponsel di tangannya dan tersenyum ketika membaca sms dari Youngri, lalu membalasnya. Yoochun yang duduk di sampingnya sesekali meliriknya. Penasaran dengan apa atau siapa yang membuat Lily tersenyum. Ia terus memperhatikan Lily, ragu-ragu ingin bertanya sesuatu.

“Lily, kau mau makan malam bersamaku?”tanya Yoochun akhirnya. Lily berhenti membaca sms mendengar pertanyaan Yoochun, tapi pandangan matanya masih tetap di layar ponselnya. Ia tidak ingin melihat Yoochun.

“Lily?”

“Untuk apa?”tanyanya tanpa memandang Yoochun.

“Mm… as a friend?”jawab Yoochun ragu. Sebenarnya Yoochun merasa tidak enak oleh perkataan fansnya pada Lily, dan ia ingin mentraktir Lily sebagai permintaan maaf. Tapi ia sendiri bingung mengatakan alasannya.

Lily kemudian mengingat perkataan fans Yoochun saat di TimeOut Gelato itu. Ia merasa miris mengingat ucapan gadis-gadis itu terhadapnya. Lily berdecak lalu memandang Yoochun yang berada di sebelahnya. “Kurasa kau salah sangka. Aku tidak pernah menganggapmu teman. Lagipula, aku tidak ingin membuat skandal baru.”ucapnya dengan nada dingin. Kemudian Lily bangkit dan berjalan menghampiri staf.

Meninggalkan Yoochun yang merasa sangat kecewa.

“Aish! Ini semua gara-gara fans-fans menyebalkan itu!”gerutu Yoochun.

***

 

“NG!”

“Jeoseonghamnida.”ucap Lily membungkuk, merasa tidak enak dengan para staf karena lagi-lagi ia melakukan kesalahan saat pengambilan scenenya dengan Yoochun.

Sutradara menghela napas. “Lily, kau kenapa? Kenapa berkali-kali salah di scene ini?”

Lily tidak menjawab pertanyaan itu. “Jeoseonghamnida.”ucapnya pelan.

Yoochun yang berada di hadapannya mengernyit. Merasa cemas dengan sikap aneh Lily. Tidak biasanya ia melakukan NG sampai berkali-kali seperti ini. Ada apa dengannya?

“Baiklah. Sebaiknya syuting scene kalian sampai disini dulu. Kurasa kau perlu istirahat Lil.”kata sutradara.

Lily seperti tidak mendengar ucapan sutradara. Perasaannya tidak enak. Dan tiba-tiba ia memikirkan yang aneh-aneh mengenai Youngri.

Kenapa Youngri terus-menerus mengiriminya sms sejak tadi pagi? Biasanya Youngri selalu menunggu Lily menelponnya. Tapi kali ini Youngri menelponnya tadi pagi, dan setelah itu terus-menerus mengiriminya sms. “Eomma, sudah makan?”, “Eomma sedang apa?”, “Eomma, jangan kecapekan ya.”, “Eomma, kapan kita main lagi?, “Eomma, dua bulan lagi Youngie ulang tahun. Saat itu Eomma harus bisa menyanyikan dan menarikan lagu favorit Youngie ya.”.

Perasaan Lily semakin tidak enak. Ia lalu buru-buru mengambil ponselnya yang tadi letakkan di tasnya. Disana ada sms dari Youngri yang masuk sejam lalu saat Lily sedang syuting. “Eomma, Youngie cinta Eomma. Eomma jangan lupa ya, kalo Eomma itu orang yang paling Youngie cintai di dunia. Jeongmal saranghae! Eomma semangat terus ya! Hwaiting! ^_^9

Tanpa Lily sadari, airmatanya mengalir keluar membaca sms Youngri itu. Ia tersentuh. Hanya Youngri, hanya anak itu yang paling mencintai dirinya. Lily tidak bisa membayangkan dirinya jika tidak memiliki Youngri.

Semua staff yang sebelumnya sibuk pada tugas masing-masing, kini banyak yang menyadari airmata Lily. Mereka terkejut dan mulai merasa cemas.

“Lil, gwenchana?”tanya Manager Lily. Lily terkejut ketika mendengar pertanyaan itu. Ia mengangkat wajahnya dari ponsel yang dibacanya. Ia mengerjap-ngerjap menatap wajah cemas managernya. Tapi ia tidak mengatakan apapun.

Tiba-tiba ponsel Lily berdering. Lily mengernyit melihat nomor Ang Hyeon. Untuk apa Ang Hyeon menelponnya jam segini? Ia kan tahu schedule Lily yang padat, jadi Ang Hyeon tidak mungkin menelponnya jam segini? Apa terjadi sesuatu?

Tanpa mempedulikan tatapan bingung para staff, Lily mengangkat ponselnya dengan cepat.

“Hyeon-ah, Is there something wrong with him?”tanya Lily cemas. Ia sengaja mengucapkannya dalam bahasa inggris agar orang tidak mengetahui isi pembicaraannya. Setidaknya sebagian besar orang Korea disini tidak mengerti bahasa inggris. Tapi tanpa Lily tahu, Yoochun yang tentu saja mengerti bahasa inggris, berada tidak jauh di belakangnya.

“Him?”gumam Yoochun.

“Oh God!”jerit Lily tertahan ketika mendengar jawaban Ang Hyeon. “I’ll be coming right now!”ucapnya, dengan setengah berlari berjalan keluar dari set syuting.

“Lily?!”panggil managernya cemas. Ia berlari mengikuti Lily.

Yoochun bisa melihat kepanikan di wajah Lily dan itu membuatnya mengkhawatirkan yeoja itu. Saat ia sampai di tempat mobil-mobil di parkir, ia bisa melihat manager Lily sedang mengetok-ngetok kaca jendela mobil Lily dengan cemas. Tapi Lily tidak menghiraukannya dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

“Lily!”teriak managernya panik.

“Aku akan mengikutinya.”kata  Yoochun pada manager Lily lalu masuk ke mobilnya dan menyetirnya kencang.

“Geez~ apa yang sebenarnya terjadi?”gumam Yoochun bingung saat mengikuti mobil Lily yang melaju dengan kencang. Jika diperhatikan dari kecepatan mobil Lily, Yoochun yakin sekali ada sesuatu yang mendesak. Kemudian setelah beberapa lama mengikuti Lily, Yoochun baru sadar jika mereka sudah berada di jalan menuju keluar kota.

“Sebenarnya ia mau kemana?”Kemudian Yoochun tersadar. “Kenapa aku menstalkingnya??”

***

 

Lily tidak bisa berpikir dengan jernih sekarang. Satu-satunya hal yang dipikirkannya adalah secepatnya sampai di rumah sakit. Saat mendengar berita dari Ang Hyeon di telpon tadi tentang kondisi Youngri, jantungnya sesaat berhenti.

Lily tahu ia tidak boleh menyetir dengan kecepatan seperti ini, apalagi di malam hari. Tapi kepanikan benar-benar melandanya. Ia ingin sampai secepatnya di rumah sakit. Ia ingin memastikan jika anak itu baik-baik saja.

Setelah beberapa jam Lily menyetir dengan kecepatan di atas rata-rata, mobilnya akhirnya dapat mencapai halaman rumah sakit dengan selamat. Dengan terburu-buru Lily keluar dari mobil dan masuk ke rumah sakit. Sesampainya di dalam ia langsung menuju ke ruang ICU.

Yoochun merasa terkejut saat mengikuti Lily sampai di sebuah rumah sakit anak di pinggiran kota Gwangju. Ia tidak bisa menebak siapa kenalan Lily yang sakit disini. Kemudian ia memarkir mobilnya dan masuk ke dalam rumah sakit. Yoochun yang sekarang kehilangan jejak Lily memutuskan untuk bertanya pada resepsionis.

“Chogiyo, Suster…”panggilnya pada seorang perawat yang sedang sibuk mencatat di resepsionis. Perawat itu mengangkat wajahnya untuk melihat siapa orang yang memanggilnya. Seketika wajahnya berubah terkejut dan mulutnya ternganga.

Yoochun sadar jika sekarang ini perawat ini mengenali siapa dirinya. Ia tersenyum kecil, lalu memutuskan untuk terus bertanya. “Apa Suster tahu kemana Lily Jung pergi?”tanyanya.

“Park… Yoochun-ssi?”tanya perawat itu masih dengan ekspresi terkejutnya.

“Ne, chaega Park Yoochun imnida. Suster…”Yoochun melirik nametag perawat itu.”…Ja Eun-ssi, bisakah kau memberitahu dimana Lily?”ulang Yoochun dengan tidak sabar.

Kemudian perawat yang ternyata adalah Ja Eun itu, yang seorang Cassiopeia, akhirnya tersadar dari kekagumannya akan idolanya yang tiba-tiba muncul di hadapannya saat malam hari itu. “Ah ne! Kau pasti kesini bersama Lily. Lily-ssi mungkin sekarang berada di depan ruang ICU. Youngri sedang kritis.”jelas perawat itu.

“Youngri?”

***

 

“Yuu…”panggil Ang Hyeon cemas, yang sama sekali tidak mendapatkan jawaban dari Lily. Sejak mendengar ucapan dokter tadi tentang kondisi Youngri, Lily hanya diam dan tidak mengatakan apapun.

Lily menatap kosong dinding putih rumah sakit di hadapannya. Ia masih bisa mendengar ucapan dokter tadi berputar-putar dengan kejamnya di kepalanya.

 

“Jantungnya sudah tidak bisa berfungsi normal lagi. Kami sedang mengusahakan donor jantung untuknya. Tapi sampai jantungnya berhasil ditransplantasi ia akan terus dalam keadaan koma.”

 

Lily berkata dengan nada datar. “Eottohke, Hyeon-ah? Baru kemarin aku bertemu dengannya dan ia terlihat baik-baik saja. Tadi pagi… tadi pagi ia juga menelponku. Dan… dan beberapa jam sebelumnya kami terus mengobrol lewat sms. Keundae…” Tiba-tiba tangis Lily pecah. Ang Hyeon yang berada di sebelahnya langsung memeluknya erat, berusaha menenangkannya.

“Ia harus baik-baik saja, Hyeon-ah… hiks… hanya ia satu-satunya yang aku miliki… ia tidak boleh meninggalkanku…”ucap Lily pilu di sela-sela tangisnya.

***

 

“Anak?”gumam Yoochun tidak percaya saat Suster Ja Eun memberitahunya siapa Youngri.

“Neo… mollaseo?”tanya Suster Ja Eun, terkejut karena Yoochun sama sekali tidak tahu mengenai hal itu. Kalau ia tidak tahu, bagaimana mungkin namja itu disini?

“Park Yoochun-ssi, tolong jangan beritahu siapapun…”

Tapi Yoochun tidak menghiraukan ucapan perawat muda itu dan melangkah menuju ruang ICU. Tidak berapa lama ia sampai di koridor tempat ruang ICU berada. Ia bisa melihat di ujung koridor tersebut, di depan ruang ICU, Lily sedang menangis di pelukan seorang perawat.

“Ia harus baik-baik saja, Hyeon-ah… hiks… hanya ia satu-satunya yang aku miliki… ia tidak boleh meninggalkanku…”

Ini pertama kalinya Yoochun mendengar emosi terdengar dari suara Lily, disamping emosi yang dikeluarkannya saat akting. Emosi yang terdengar lebih nyata dibanding semua sikapnya yang selama ini ditunjukkannya pada semua orang. Tapi ia tidak berharap jika ia mendengar emosi kesedihan dari diri yeoja itu.

Matanya terus menatap Lily yang sedang menangis tersedu-sedu. Yoochun menyentuh dada kirinya. Terasa sakit disana. Ia tidak pernah tahu sebelumnya, jika melihat kesedihan Lily, bisa membuat hatinya terasa seperti ini.

***

 

“Yunho!”

Yunho terkejut melihat ekspresi cemas managernya yang baru tiba di dorm mereka. Ia membuka pintu dormnya lebih lebar, membiarkan managernya itu masuk.

“Mana Yoochun?”tanya managernya dengan nada panik.

Yunho menatapnya bingung. “Hyung, bukankah hyung menemaninya kemarin saat ia syuting? Aku kira ia tidak pulang karena harus syuting sampai pagi.”jawabnya dengan melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 07.00 pagi.

“Yoochun menghilang kemarin saat aku harus pergi sebentar dari tempat syuting. Dan sekarang ada masalah yang gawat!”jawab managernya masih dengan nada panik.

“Yunho hyung!”

Yunho dan manager DBSK menoleh ke asal suara. Mereka melihat Junsu yang masih dengan wajah baru bangun tidurnya setengah berlari ke arah mereka dengan membawa tablet PCnya.

“Hyung, lihat ini!”kata Junsu sambil menyodorkan tabletnya ke Yunho.

Yunho kemudian mengernyit melihat foto Yoochun dengan posisi seperti ingin mencium Lily. Apa ini scene mereka di drama?

Kemudian ia men-scroll screen tablet itu ke atas dan terkejut ketika membaca artikel yang tertulis disana.

‘PARK ‘MICKY’ YOOCHUN DBSK DAN LILY JUNG TERLIBAT CINTA LOKASI!’

~TBC~

 

Setelah part ini akan ada penjelasan mengenai Youngri dan banyak masalah mengenai hubungan Yoochun-Lily-Yunho di publik. Dan maybe akan ada sedikit flashback Yunho, Lily sama Moon Joo Won, namja di masa lalunya Lily. So, keep comment ne?^^

O iya, ini dia fotonya Moon Joo Won.

moonjoowon

Ada yang tahu dia aktor yang main drama apa? hehe~

Btw, backsong waktu aku bikin part ini tuh lagunya Jaejoong yang baru lho! One Kiss. Coba deh dengerin. Suara jeje pas ngerock makin kereeeeennnnn!!! XD

 

I’m feeling, one kiss, one heart^3^

14 tanggapan untuk “When You Come to My Life 6/?”

  1. mkin pnsran ama hub merka smua.. , thor jgn lama2 y part slnjutnya.. ,^^

    aku tau moon joo won yg maen di baker king kim tak goo iy kan.. ,

  2. makin seru ja n bikin geregetan sama masa lalu y Lily,,, walaupun udah agak samar2 gmn masa lalu y udah kira2 50% an kebonngkar…..
    jd beneran youngri anak kandung y Lily ma joowoon,,, gmn masa lalu mereka ya n itu ada kata Lily cinta ma yunho???? cinta y dlm artian apa nih cinta sodara or cinta cwe ke cwo????
    itu cwe yg miaterius mau apa??? jgn2 mau ngancurin karir y Lily n ngamil foto lily n youngri pas di taman bermain itu????
    youngri y ngak bakal knp2 kan,,,,,bakal bertahan kan? ???? kasian lily y klo youngri meninggal….
    yoochun n yunho tau deh Lily punya anak,,,,, Lanjut….

  3. Aigoo kl bole dkatakan, lily itu sial mulu ya… Dgosipin mulu, dsebelin orang, youngri koma, haissshhh… Aq (ʃ˘̩̩̩~˘̩̩̩ƪ)‎​ baca in…

Your Comment Please