Forever or Never 8th

Tittle:: Forever or Never 8^th (sekuel Seoul)

Author:: ideafina a.k.a Jung Yuuri

Maincast::

• Cho Kyuhyun Super Junior
• Seohyun SNSD
• Choi Siwon Super Junior
• Victoria f(x)
• Seo Kyuhyun (Kyu kecil)

Other cast::

• Yesung Super Junior
• Cho Ahra
• Seo Jihyun (OC)
• All of member Super Junior
• Jung Yuuri (author muncul jadi peran penting lho. Hohoho~)
• Member f(x)
• Ahn Jaemin (OC)

Genre:: Romance, Angst, Family

Rate:: G

Baca sebelumnya::  Seoul  FON : 1st 2nd 3rd 4th 5th  6th 7^th

Disclaimer:: Story ini sama Yesung cuma milik Yuuri! Hehe~

~Happy Reading~

Part 8^th begin::

Kyuhyun tidak ingin terbangun. Ia hanya ingin tetap seperti ini. Tidur dengan memeluk putra yang sangat dicintainya. Ia tidak ingin terbangun dan menghadapi kenyataan jika ia telah melakukan kesalahan yang sudah menyakiti banyak orang. Ia bingung harus melakukan apa untuk memperbaiki semuanya.

“Appa…”bisikan lembut di telinganya membuatnya membuka matanya perlahan.

“Kyu…?”

“Appa! Ireona!”Kyu menarik-narik baju Kyuhyun, menyuruhnya bangun. Tapi Kyuhyun menarik Kyu sampai bocah kecil itu terjatuh di pelukannya.

“Tidur lagi, Kyu.”ucap Kyuhyun lalu mengeratkan pelukannya pada Kyu.

“Anhiyo, appa! Ireona!”kata Kyu kembali bangun.

Kyuhyun mengerang kesal, dengan mata masih setengah terpejam ia memaksakan diri untuk bangun. Kemudian ketika ia membuka mata…

“Saengilchuka hamnida, Appa!”

“Saengilchukae, Kyu!”

“Saengilchuka hamnida, Oppa!”

Kemudian terdengar suara ledakan confetti membuat Kyuhyun membuka mata lebih lebar karena kaget.

Dan kata pertama yang keluar dari mulutnya saat melihat Kyu, Ahra, Jihyun dan Seohyun yang memegang cake ultah adalah: “Eh?”

Keempat orang itu tertawa melihat reaksi Kyuhyun.

“Memangnya hari ini hari ulang tahunku?”tanya Kyuhyun bingung. Yah jika bukan karena banyaknya masalah yang menimpanya, mana mungkin seorang Cho Kyuhyun melupakan hari ulang tahunnya.

 “Hari ini hari ulang tahunmu, Cho Kyuhyun! selamat, kau sudah bertambah tua!”ucap Ahra dengan nada mengejek.

Kyuhyun berdecak. “Tapi aku masih tetap terlihat muda dan tampan, Noona.”ucapnya penuh percaya diri.

“Kyu jauh lebih tampan dong Appa! Dan Kyu masih muda, bukan hanya terlihat muda!”kata Kyu riang.

Kyuhyun memandang putranya heran. “Ternyata genku benar-benar kuat ya. Kau jadi lebih narsis dari Appa, Kyu.”katanya, membuat Ahra, Seohyun dan Jihyun tertawa.

Seohyun mendekat dan duduk di tepi tempat tidur, memberikan cake buatannya dengan lilin ulang tahun di atasnya. “Make a wish.”ucapnya dengan tersenyum.

Kyuhyun tersenyum dan memandang lama, membuat istrinya itu bersemu merah. Semenjak ciuman mereka waktu itu, Kyuhyun merasa semuanya menjadi lebih baik antara dirinya dan Seohyun. Dan ia berharap segalanya tetap sebaik sekarang. Itulah wish-nya.

Kemudian ia meniup lilin ulang tahunnya, lalu mereka semua bertepuk tangan senang.

“Asik! Sekarang makan kuenya!”ucap Kyu riang.

“Ya! Kyu! Memangnya Appa mau membolehkanmu memakan kuenya?”kata Kyuhyun menggoda. Ia menjauhkan kuenya dari Kyu, dan memeletkan lidahnya.

“Eommaaaaaaaaaaaaa!!! Appa pelit! Buatkan kue buat Kyuuuuuu….”rengek Kyu pada Seohyun.

“Aduh Kyu, Eomma gak sempat.”Seohyun menjawab bercanda.

Kyu cemberut, membuat semua tertawa.

“Haha… Tentu saja Kyu boleh makan kuenya sebanyak mungkin.”kata Kyuhyun yang membuat Kyu tersenyum gembira. Mereka semua pergi ke ruang makan, dan Seohyun mengambil kuenya dari tangan Kyuhyun untuk memotong-motongnya.

Tiba-tiba ponsel Kyuhyun berdering. Ia kemudian mengangkatnya.

“Yeoboseyo? Ne, Teukie hyung? Aku sedang bersama…” Kemudian matanya membelalak lebar mendengar ucapan Leeteuk selanjutnya. “Mworago? Ne, aku segera kesana!”

“Kyuhyun-ah, ada apa?”tanya Ahra cemas, melihat Kyuhyun yang terlihat panik pergi ke kamar mengambil jaketnya.

“Pers sudah tahu mengenai hubunganku dengan Victoria, dan sekarang beritanya menyebar.”

“Mwo?! Lalu bagaimana Oppa?”tanya Seohyun cemas.

“Entahlah. Tapi aku harus segera ke dorm sekarang.”jawab Kyuhyun lalu ia mencium pipi Kyu. Kemudian ia memandang Seohyun dan dengan sedikit ragu, ia mencium kening yeoja itu. Wajah Seohyun memerah. Menimbulkan senyuman di bibir Kyu, Ahra, dan Jihyun.

“Tunggu aku,”bisiknya pada Seohyun, kemudian pergi dari apartemen itu.

***

“Sebaiknya kita pergi dari sini!”kata namja itu melirik ke belakang mereka. Kemudian ia menarik tangan Victoria dan mereka berlari bersama menghindari antifans Victoria.

Mereka berhasil menghindari kejaran para antifans itu. Tetapi mereka terkejut ketika melihat banyaknya wartawan yang berkumpul di depan gedung apartemen Victoria. Segera saja namja itu menarik Victoria ke arah lain. Mereka masuk ke salah satu gang di dekat gedung apartemen dan terus berlari. Mereka baru berhenti ketika mereka melihat sebuah rumah kosong lalu masuk ke halamannya. Kemudian mereka beristirahat dan duduk di balik tembok pagar bata yang tinggi.

“Gwe… gwenchana?”tanya namja itu disela-sela napasnya yang memburu.

Victoria mengangguk pelan. Kemudian ia terkesiap saat mengingat darah yang tadi mengalir di kening namja itu.

“Oppa! Luka Oppa!”ucapnya panik.

Namja itu memegang keningnya yang berdarah, lalu meringis. Kemudian ia tertegun ketika tangan lembut Victoria memegang tangannya. Ia memandang wajah yeoja itu yang begitu dekat dengannya.

“Bi… biar aku bersihkan lukanya.”kata Victoria.

Namja itu menurunkan tangannya dan membiarkan Victoria membersihkan darahnya yang mengering dengan saputangan pink yeoja itu. Victoria berhati-hati sekali melakukannya agar tidak membuat namja itu meringis sakit. Tapi namja itu sama sekali tidak merasa sakit. Ia melupakan rasa sakitnya karena memandangi wajah Victoria dari dekat dan mengagumi wajah cantik yeoja itu. Melihatnya baik-baik saja sudah cukup untuk membuat namja itu merasa lega.

“Gwenchana?”tanya namja itu.

“Ne?”Victoria mengalihkan pandangannya dari kening namja itu dan memandangnya.

“Kau yakin kau tidak terluka saat terjatuh tadi?”tanya namja itu lagi.

Tiba-tiba saja Victoria merasa malu dengan pandangan cemas namja itu padanya, Pandangan yang terlihat sangat berbeda dari yang biasanya ia lihat dari namja itu. Ia mengangguk pelan.

“Syukurlah.”ucap namja itu, tersenyum lega. Senyuman yang sangat disukai Victoria itu, dan entah kenapa sekarang menjadi lebih disukainya.

“Gomawoyo, Oppa…”

Namja itu terdiam sebentar kemudian menjawab. “Maukah kau melakukan sesuatu untukku sebagai ganti rasa terima kasihmu?”

“Apa?”

Namja itu mengalihkan pandangannya dari Victoria. “Lupakan Kyuhyun,”

Victoria terkejut mendengar permintaan namja itu. ia langsung teringat dengan perkataan Siwon sebelumnya.

 

“Itulah bodohnya Kyuhyun, hyung. Demi Tuhan, seharusnya ia memilih Seohyun dan mementingkan putranya, Kyu! Bukan memilih Victoria!”

Pasti namja ini akan mengatakan hal yang sama kan? Kyuhyun tidak akan memilihnya, karena ia tidak penting. Ia bukan orang yang penting.

“Waeyo? Kenapa aku harus melupakannya? Apa karena ia tidak akan memilihku? Apa karena aku ini bukan orang yang penting baginya?”tanya Victoria getir dengan menahan airmatanya.

“Victoria, nan…”

“Kalian semua juga berpikir seperti itu kan? Kalian semua menganggap perasaanku tidak penting, makanya kalian tidak memberitahuku sejak awal…” Airmata Victoria mulai menetes. “…Semua menganggap jika posisi Seohyun lebih penting, jadi kalian boleh begitu saja mengabaikan perasaanku. Lalu sekarang, setelah ia membuangku, semua fansnya menyalahkan kehadiranku. Aku bukan orang yang penting kan? Aku…” Dan namja itu tidak kuat lagi mendengar curahan perasaan Victoria. Ia langsung menarik Victoria ke dalam pelukannya dan memeluk yeoja itu erat, membuat tangis yeoja itu pecah.

“Jebal… jangan berkata seperti itu lagi… Aku hanya… aku hanya takut kau tersakiti… aku tidak ingin melihatmu terus tersakiti… Bagiku, kau orang terpenting…”

Tapi Victoria seolah-olah tidak mendengar kata-katanya. Ia terus-menerus menangis di dada bidang namja itu, membuat hati namja itu semakin terluka.

‘Aku akan melakukan sesuatu. Aku tidak akan membiarkan dirimu terus tersakiti.’

***

Siwon menatap pintu apartemen di depannya dengan ragu. Batinnya berperang antara menekan bel pintu tersebut atau kembali pergi dari sana. Tetapi belum sempat ia memutuskan, sebuah suara memanggilnya.

“Siwon ahjusshi!”

Siwon berbalik dan melihat Seohyun yang sedang menggandeng tangan Kyu. Kyu berlari ke arahnya, ia membungkuk lalu membiarkan Kyu memeluknya.

“Annyeong, Kyu.”ucap Siwon tersenyum.

“Wuaahhh~ ahjusshi! I’m glad to see you in here! (aku senang melihatmu disini!)”ucap Kyu senang. Ia memang selalu berbicara bahasa inggris dengan Siwon karena diantara member Super Junior hanya namja itu yang lancar berbahasa inggris.

“Haha~ ne. I come here coz I miss you, Kyu. (aku datang kesini karena aku merindukanmu, Kyu).”kata Siwon.

Seohyun tersenyum lalu menghampiri mereka. “Annyeong, Oppa. Ayo masuk.”

Siwon menarik Kyu ke dalam gendongannya lalu masuk bersama Seohyun ke dalam apartemen yeoja itu.

“How’s your day in school? (Bagaimana harimu di sekolah?)”tanya Siwon, ia dan Kyu duduk di sofa. Sementara Seohyun ke dapur dengan membawa barang belanjaannya.

“Great.”jawab Kyu tersenyum lebar, “Songsaengnim taught me Korean Children Song. And I think I can memorize it all. (Guru mengajariku lagu anak-anak Korea. Dan kurasa aku bisa mengingat semuanya.”

“What song? (lagu apa?)”

“Three bears. Do you want to hear me sing the song? (tiga beruang. Kau ingin mendengarku menyanyikannya?)”

“I would be glad, (dengan senang hati)”

Kemudian Kyu bangkit dari sofa dan berdiri di depan Siwon. “Gom se mariga han ji be iso. Appa gom, Eomma gom, Aegi gom~”Kyu menyanyikan lagu itu sambil menari. Siwon tersenyum melihatnya. Ia merasa Kyu sangat lucu dan menggemaskan. Siwon bertepuk tangan ketika Kyu selesai bernyanyi.

“Wow! You’re so wonderful!”puji Siwon membuat Kyu tersenyum lebar. Siwon menarik Kyu untuk duduk di pangkuannya.

“What do you think if I sing it to Appa? Will he be like it? (Bagaimana menurutmu jika aku menyanyikannya untuk Appa? Apa ia akan menyukainya?)”

Siwon mengernyit. “Appa?”

“Mm-hm, My Dad. Kyuhyun Appa!”jawab Kyu riang. Siwon merasa bingung dengan Kyu. Sejak kapan anak ini memanggil Kyuhyun dengan sebutan ‘Appa’, bukan ‘Ahjusshi’?

Kemudian Seohyun muncul dari dapur. Siwon memandangnya bingung, dan Seohyun, yang tadi mendengar pembicaraan mereka berdua, menjawab kebingungan namja itu. “We’ll talk about it later. (kita bicarakan nanti).” Lalu ia berkata pada Kyu. “Kyu, you have to change your clothes and do your homework. (kyu, kau harus mengganti pakaianmu dan mengerjakan PR)”

“Ok, Eomma!”jawab Kyu lalu turun dari pangkuan Siwon dan berlari ke kamarnya.

“Jadi, bisa kau ceritakan?”

“Kyu… tahu hal itu dari Ahra Onnie.”

Siwon tersenyum. “Tentu saja Noona akan melakukannya. Lalu, bagaimana… hubunganmu dengan Kyuhyun?”

Pertanyaan itu sedikit membuat Seohyun terkejut. Ia tahu jika Siwon pasti akan menanyakan hal itu padanya, tapi ia ragu untuk mengatakannya.

“Kenapa? Kau tidak bisa mengatakannya padakua?”tanya Siwon. Ia tahu jika Seohyun pasti punya berita yang mungkin akan menghancurkan hatinya. Tapi ia harus siap mendengarkannya.

“Kyuhyun Oppa memintaku kembali padanya. Dan aku… menerimanya.”

Siwon menatap tanpa ekspresi wajah sedih Seohyun di hadapannya. Ia bingung harus mengatakan apa. Bukankah sejak awal ini yang dia inginkan? Seohyun dapat berbahagia dengan Kyuhyun. Tapi kenapa setelah mendengar langsung dari Seohyun jika hubungan yeoja itu dengan Kyuhyun membaik, kenapa hatinya menjadi lebih sakit? Padahal sejak awal ia tahu jika ia tidak akan bisa memiliki yeoja di hadapannya ini. ia sudah menyiapkan hatinya.

“Oppa…”panggil Seohyun pada Siwon yang masih termenung. “Mianhe… Jebal… katakan sesuatu…”

Kenapa Seohyun meminta maaf padanya? Bukankah sejak awal Siwon hanya menawarkan bantuan pada yeoja itu untuk menguji perasaan Kyuhyun? Bukankah sejak awal Siwon yang merencanakannya? Tapi kenapa yeoja ini malah meminta maaf padanya?

Mungkinkah… Seohyun tahu, jika sejak awal Siwon memiliki perasaan yang lebih dalam padanya? Siwon tersentak dengan pikirannya sendiri. Ia tidak boleh membiarkan Seohyun merasa bersalah padanya.

“Chukae.”ucap Siwon akhirnya. Ia berusaha tersenyum dengan wajahnya yang terasa kaku. Entah bagaimana senyumnya sekarang. Ia hanya berharap jika senyumnya itu dapat membuat Seohyun merasa lega.

“Sejak awal aku berpikir jika hubungan kalian akan segera membaik, dan aku bersyukur karena hal itu sekarang terjadi.”

Airmata Seohyun mengalir. Kenapa namja ini bisa begitu baik padanya? Padahal ia tidak bisa memberikan apapun padanya. “Gomawoyo…”ucapnya lirih.

“Uljima…”ucap Siwon lembut. “Seharusnya kau berbahagia kan? Kyu akan mempunyai keluarga yang lengkap.”

Mau tidak mau Seohyun tersenyum mendengar hal itu. Hal yang membuatnya akhir-akhir ini menjadi lebih gembira. Memikirkan jika keluarganya akan kembali utuh. Tapi… seandainya saja ia mendapatkannya tanpa menyakiti hati Siwon, semua pasti akan terasa lebih membahagiakannya.

Siwon bisa mengerti perasaan Seohyun saat yeoja itu memandangnya. Ia kemudian bangkit dari duduknya dan menghampiri Seohyun yang duduk di sofa di hadapannya. Seohyun  menengadahkan wajahnya, melihat Siwon yang berdiri di hadapannya. Kemudian namja itu membungkuk dan mencium keningnya lembut. Seohyun memejamkan matanya, merasakan seluruh perasaan Siwon yang tercurahkan dari sentuhan lembut itu.

Setelah waktu yang dirasakan cukup lama untuk mereka, Siwon melepaskan ciumannya. Ia memandang Seohyun dalam-dalam dan berkata dengan suara serak, seakan-akan ia menahan tangisnya. “Kumohon… berbahagialah…”

Airmata Seohyun kembali mengalir. “Oppa juga. Aku harap, Oppa segera mendapatkan seseorang yang dapat mencintai Oppa dengan tulus…”ucap Seohyun tulus.

“I will.”jawab Siwon, tersenyum.

Kemudian ia melangkahkan kakinya ke arah pintu apartemen Seohyun. ia membuka pintunya. Tapi sebelum ia keluar, ia berbalik dan melihat Seohyun yang berdiri menatapnya, masih dengan menangis.

Jika ia mengatakannya sekarang, tidak apa-apa kan? hanya untuk sekali ini saja Siwon ingin egois, ia ingin Seohyun tahu perasaannya.

“Saranghae.”ucap Siwon pelan. Seohyun membelalakkan matanya, terkejut karena pada akhirnya ia mendengar ungkapan hati Siwon yang sebenarnya. “Aku harap aku bertemu denganmu jauh lebih awal, agar perasaan ini mungkin bisa terbalaskan. Tapi… ini takdir kita kan? Kau pasti memang ditakdirkan bersamanya. Dan aku… aku yakin aku bisa menemukan takdirku.”

Dan tanpa menunggu jawaban Seohyun, Siwon pergi meninggalkan apartemen itu, dengan perasaannya yang ia sendiri sulit memahaminya.

***

Seorang yeoja cantik berkacamata dengan rambut ikal panjang berjalan penuh percaya diri ke ruang salah satu staff pemberitaan televisi. Sesaat ketika ia masuk, beberapa orang membungkuk hormat padanya.

“Bagaimana? Kalian sudah mempersiapkan video wawancaranya kan?”tanya yeoja tersebut.

“Sudah, Team leader Jung. Kami tinggal menayangkannya saat pemberitaan satu jam lagi.”jawab salah seorang namja.

“Good. Bagaimana untuk pemberitaan lain?”

“Semua sudah siap.”jawab yang lain, kali ini seorang yeoja.

Yeoja bernama Jung Yuuri tersebut tersenyum puas dengan pekerjaan timnya. Ia duduk di salah satu kursi dan mulai mengecek semua draft pemberitaan yang sebentar lagi akan ditayangkan. Walaupun ia percaya pada rekan setimnya, tapi sebagai team leader ia harus tetap memastikan semuanya berjalan dengan baik.

Jung Yuuri adalah seorang team leader bagian pemberitaan di sebuah stasiun televisi terbesar di KorSel. Ia beruntung, di usia yang masih sangat muda, 26 tahun, ia sudah mendapatkan jabatan penting itu. Tentu saja itu sesuai dengan kerja keras dan prestasinya di stasiun televisi tersebut.

Pekerjaannya inilah yang membuatnya bertemu namja yang sekarang menjadi namjachingunya. Namja yang adalah salah satu member grup boyband terkenal  Super Junior.

Yuuri menghentikannya pekerjaannya ketika ponselnya berbunyi dengan nada dering lagu ‘It has to be you’. Ia tersenyum kecil mengetahui siapa penelpon tersebut hanya dari nada deringnya, yang sengaja ia setel berbeda dari nada panggilan masuk lainnya. Tapi ia tidak mungkin mengangkatnya sekarang, jadi ia me-rejectnya. Ia lalu meng-sms seseorang yang menelponnya tadi.

‘Oppa, nanti aku telpon setengah jam lagi ya.’ sms-nya.

Lima belas menit kemudian setelah Yuuri membereskan pekerjaannya ia bergegas keluar untuk mencari ruangan kosong dan jauh dari lalu lalang orang.

Saat Yuuri akan menghubungi orang yang menelponnya tadi, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Dengan panik ia mematikan sambungan telponnya dan bersembunyi di balik meja. ‘Kenapa aku harus bersembunyi ya?’pikirnya.

“Kau yakin ingin aku melakukannya?”tanya suara seseorang yang dikenalnya.

‘Jaemin Oppa?’pikir Yuuri saat mengenali suara tersebut. Suara salah seorang sunbaenya di stasiun televisi ini. ‘Ia bicara dengan siapa?’

Yuuri sebenarnya tidak enak menguping begini, tapi ia tidak mungkin keluar juga. Karena ia tidak ingin seniornya itu nanti berpikir ia sengaja menguping. Akhirnya ia hanya diam saja di tempatnya. Ia menunggu seseorang menjawab pertanyaan Jaemin, tapi tidak ada.

‘Ah… dia berbicara di telpon ternyata’

“Kau tahu aku wartawan. Jika aku sudah mengetahui hal ini, kau tidak bisa menyuruhku mundur lagi, aku akan mencari bukti-buktinya dan memberitakannya…”

“Kau tidak takut ini menjadi skandal yang besar untuk grupmu sendiri, Super Junior?”

Yuuri langsung membekap mulut dengan kedua tangannya, menahan jeritan kekagetan yang akan keluar. Telinganya menjadi lebih waspada setelah mendengar Jaemin mengucapkan ‘Super Junior’.

‘Apa maksud Jaemin Oppa? Dia bicara dengan siapa?’

“Geurae. Kalau begitu aku akan melakukan apa yang kau minta,”

Setelah kalimat itu, Yuuri mendengar pintu terbuka kemudian menutup lagi. Yuuri mengintip dari balik meja, dan keluar dari persembunyiannya setelah yakin Jaemin sudah keluar dari ruangan itu.

Yuuri masih memandang pintu dengan pikiran bertanya-tanya. Apa maksud pembicaraan Jaemin tadi? ‘Grupmu’? Berarti ia berbicara dengan salah satu member Super Junior kan? Dan dari bahasa yang digunakan, bahasa banmal, itu membuktikan jika Jaemin berbicara dengan orang yang ia kenal dekat. Dan yang ia kenal dekat…

“Siwon Oppa, Donghae Oppa dan Sungmin Oppa kan?”gumam Yuuri.

Yuuri terdiam lama, masih sibuk memikirkan perkataan Jaemin tadi. Naluri kewartawanannya membuatnya menjadi lebih penasaran dan ingin mencari tahu. Tiba-tiba ponselnya berdering dengan nada dering yang khas.

“Kenapa lama sekali?”gerutu seseorang di telpon tersebut langsung ketika Yuuri mengangkatnya.

Yuuri tersenyum kecil mendengar gerutuan yang hampir setiap hari didengarnya itu. “Karena Oppa menelponku saat jam-jam aku sibuk. Waeyo?”

“Waeyo? Yak Jung Yuuri! Aku merindukanmu! Kenapa kau terdengar sangat dingin sih?!”

Yuuri berusaha menahan tawanya. “Kan sudah kubilang aku sibuk.”jawabnya tenang.

“Chankaman!”kata seseorang tersebut, kemudian panggilan di ponsel Yuuri berubah menjadi video call. Dari video tersebut Yuuri bisa melihat wajah imut namja bermata sipit yang adalah namjachingunya. Namja itu tersenyum senang padanya.

“Nah! Jika seperti ini aku bisa melihat jika kau senang aku menelponmu!”ujar namja itu senang melihat wajah Yuuri yang sekarang tersenyum lebar.

“Aku tidak mengatakan aku tidak senang, Oppa.”jawab Yuuri pada namjachingunya selama tiga tahun ini.

“Tapi nada suaramu dingin. Kau sengaja menggodaku.”rajuk namja itu.

“Haha… mian. Aku juga merindukan Oppa. Neomu neomu bogoshipposo!”

“Kalau kau merindukanku, kenapa tidak menelponku lebih sering?”ujar namja itu masih merajuk.

“Aigoo~ Kim Jongwoon, kau kekanak-kanakan sekali! Kita berdua kan sama-sama sibuk. Lagipula aku kan sangat sering meng-sms-mu. Kalau begitu aku balikkan ucapanmu, ‘Kalau merindukanku, kenapa malam akhir-akhir ini jarang datang ke apartemenku?’”

Yuuri hanya bermaksud menggoda, tapi ia sama sekali tidak menyangka jika ekspresi namjachingunya itu jadi berubah. Tidak lagi tersenyum manja, tetapi berubah menjadi muram dan bingung.

“Waeyo Oppa? Ada masalah lagi di dorm?”tanya Yuuri cemas pada namja bernama Kim Jongwoon atau Yesung itu.

 “Tambah banyak,”jawab Yesung muram. Kemudian ia menceritakan semuanya pada Yuuri. Bagaimana masalah hubungan Kyuhyun-Victoria yang mulai tersebar, patah hatinya Siwon, dan kesedihan namdongsaengnya yang lain, yang walaupun tidak diutarakan, tapi ia bisa melihatnya.

“Aku harap aku tidak tahu sama sekali mengenai masalah ini. Semuanya membuatku pusing!”kata Yesung, mengakhiri ceritanya dengan lebih muram.

Yuuri tersenyum lembut, berusaha menenangkan namjachingunya. “Tapi Oppa tahu, jadi Oppa memang ditakdirkan untuk membantu masalah mereka. Dan aku yakin Oppa bisa membantu mereka.”

“Dengan cara apa?”

“Setidaknya Oppa bisa bantu menenangkan perasaan mereka, dan selalu berada di sisi mereka saat mereka membutuhkan tempat untuk bersandar…”

“…dan kau menenangkan perasaanku, dan selalu berada di sisiku saat aku membutuhkan tempat bersandar. Seperti sekarang ini,”lanjut Yesung tersenyum lembut pada yeojachingunya itu.

Yuuri tertawa kecil. “Anything for you,”

“Yeah, right. Anything for you too,”balas Yesung dengan tertawa. “Gomawo, Yuu. Kau membuatku merasa lebih baik.”

“Cheonma, Oppa. Sekarang aku harus kembali bekerja ya.”

“Ok. Saranghae.”

“Na do saranghae.”

“Jangan lupa makan.”

“Oppa yang jangan lupa makan.”

“Aku sedang di dorm, dan aku tidak akan lupa makan jika disini.”

Yuuri tersenyum. “Hmm… Good.” Kemudian Yuuri mengernyitkan keningnya, mengingat pembicaraan Jaemin dengan seseorang di telpon tadi. “Oppa, untuk beberapa hari ke depan mungkin akan ada banyak pers yang mengikuti kalian. Aku minta kalian berhati-hati, terutama Kyuhyun Oppa.”

“Waeyo? Konferensi pers belum dimulai, tapi kalian sudah mau mulai bergerak?”

“Kami kan mencari berita tidak menunggu ada konferensi pers dulu Oppa. Jadi kuminta kalian lebih berhati-hati lagi, ne?”

Yesung tersenyum. “Ne~ Jung Yuuri-ku yang bawel. Oh ya, mungkin aku baru bisa ke apartemenmu besok.”

“Hmm~ baiklah.”

“Saranghae~”

“Saranghae~”ucap Yuuri lalu mematikan sambungan telponnya. Yuuri masih tersenyum memandang layar ponselnya. Kemudian ia teringat sesuatu lalu menekan salah satu nomor di ponselnya.

“Donghae Oppa?”

***

 “Vic Eomma, gwenchana?”tanya Sulli cemas pada Victoria yang membuka matanya setelah tidur selama dua jam.

Victoria tersenyum kecil pada dongsaengnya. “Gwenchana,”ucapnya pelan. Ia merasa sangat lelah tadi setelah berlari dari kejaran fans dan juga menangis. Tapi ia sudah lebih lega sekarang. Seolah-olah namja itu menarik semua beban di hatinya ketika ia menenangkannya yang sedang menangis tadi.

Tiba-tiba Victoria bangkit dari posisi tidurnya. “Oppa bagaimana?”tanyanya pada Sulli. Ia langsung teringat pada luka namja penyelamatnya tadi. “Lukanya…”

“Amber Onnie sudah mengobati lukanya. Tidak parah kok. Hanya tergores sedikit saja di kepala bagian depan. Lukanya juga tertutup rambut, jadi tidak akan mengganggu penampilan Oppa,”jawab Sulli, tersenyum menenangkan. Victoria menghela napas lega.

“Lalu sekarang ia dimana?”

“Tadinya Oppa mau langsung kembali ke dorm. Tapi karena masih banyak wartawan dan Oppa terlihat lelah, jadi kami suruh saja istirahat disini dulu. Sekarang Oppa mungkin masih tidur di sofa.”

“Aku mau melihatnya,”kata Victoria lalu pergi keluar kamar. Kemudian ia mendapati namja itu tertidur lelap di sofa. Ia mendekatinya dan menyentuh rambutnya pelan untuk melihat luka di baliknya. Luka namja itu ditutupi dengan plester kecil. Victoria menjadi lebih lega sekarang ketika melihat lukanya ternyata tidak parah.

“Kau sudah bangun?”

Victoria menarik tangannya, terkejut mendengar suara berat namja yang ia kira masih tidur itu. “O…Oppa! mianhe aku membuat Oppa terbangun.”

Namja itu tersenyum lembut. “Gwenchana,”katanya. Lalu ia bangun dari posisi tidurnya dan duduk. Ia meraih tangan Victoria agar duduk di sebelahnya.

“Kau… sudah tidak apa-apa?”tanya namja itu dengan memperhatikan wajah Victoria seksama. Victoria menundukkan wajahnya, entah kenapa tiba-tiba wajahnya terasa hangat saat namja itu memandangnya. Ia hanya mengangguk kecil.

“Syukurlah.”

“Gomawoyo. Karena Oppa sudah menolongku dan membuatku merasa lebih baik.”ucap Victoria tulus. Ia memandang namja di hadapannya yang tersenyum lembut menatapnya. “Dan…” Victoria teringat kata-kata namja itu sebelumnya. “…gomawo karena Oppa menganggapku penting.”

Namja itu tertegun dengan ucapan Victoria. Sebelumnya ia berpikir saat mengucapkan kata-kata itu, Victoria sama sekali tidak mendengarnya.

“Aku…”

“Vic Eomma,”Tiba-tiba Luna muncul dari kamarnya. “Tadi manager Oppa datang saat Eomma tidak ada. Ia bilang lusa Eomma harus press conference dengan Kyuhyun Oppa.”

Tubuh Victoria langsung menegang mendengar Luna menyebutkan nama namja yang saat ini ingin sekali ia lupakan. Dengan sedikit memaksakan senyum pada Luna ia menjawab, “Gomawo, sudah memberitahuku. Nanti aku akan menelpon manager Oppa.”

“Jangan.”kata namja itu setelah Luna kembali ke kamarnya.

“Mwo?”

“Kau tidak perlu datang konferensi pers.”

 “Waeyo?”

Namja itu berdecak. “Kau sudah siap bertemu dengannya? Jangan. Itu hanya akan membuatmu lebih sedih.” “… dan jika kau sedih, itu akan lebih menyakitiku.”

Victoria tersenyum sedih. Kenapa orang yang lebih memperhatikannya bukan namja yang ia cintai? Kenapa harus namja yang hanya menganggapnya sebagai adik?

“Tapi aku harus datang, Oppa.”

“Kau tetap ingin mempertahankan hubunganmu dengan Kyuhyun?”tanya namja itu sedih.

Victoria menggigit bibirnya. Tidak tahu harus menjawab apa. Ia tahu dengan pasti jika Kyuhyun sudah memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Tapi ia masih mencintai Kyuhyun, dan ia bingung dengan keinginannya sendiri.

“Aku bingung,”akhirnya Victoria menjawab. Airmatanya menetes. “Padahal ia sudah menyakiti hatiku, tapi aku tetap ingin melihatnya, mendengar suaranya…”

 

“Kau juga melakukan hal yang sama padaku…”

Tapi namja itu tidak akan pernah mengatakannya. Jika ia bisa, jika ia punya kesempatan, hanya satu kalimat yang akan dikatakannya.

Namja itu memeluk Victoria dan mengucap-usap punggungnya untuk menenangkannya.

“Aku… akan melakukan apapun agar kau tidak tersakiti lagi…”bisik namja itu pelan. Airmata Victoria keluar lebih deras. Kali ini bukan hanya airmata kesedihan, tapi juga airmata kelegaan. Karena ada seorang namja yang ingin melindunginya.

…Victoria hanya perlu membuka sedikit hatinya untuk membiarkan namja itu masuk dan memberikannya kebahagiaan. Karena kalimat yang namja itu ucapkan barusan, adalah janjinya.

***

“Konferensi pers? Aku dan Victoria?”tanya Kyuhyun kaget pada managernya.

“Ne. Kalian akan konferensi pers lusa ini. Tapi sebelumnya kau harus menceritakan pada kami bagaimana sebenarnya hubungan kalian, untuk merancang jawaban pada saat konferensi pers nanti.”jelas manager hyung.

“Hyung, kami sudah putus!”

“MWO?!”ucap manager hyung dan Leeteuk kaget. “Kapan?”tanya Leeteuk.

“Dua hari yang lalu. Jadi tidak ada yang perlu dijelaskan, cukup bilang saja jika kami hanya bersahabat baik.”

Leeteuk memandang Kyuhyun speechless. Ia merasa bingung. Bagaimana mungkin Kyuhyun dan Victoria bisa putus secepat itu, sementara awalnya Kyuhyun yang memaksa untuk tetap berhubungan dengan Victoria?!

“Ya! Cho Kyuhyun, kau jangan bercanda!”seru Leeteuk.

Kyuhyun menghela napas. “Aku mana mungkin bercanda untuk masalah seperti ini…”

“Wae?!”

“Hyung… kurasa kau seharusnya bisa menebak alasannya…”ucap Kyuhyun pelan dengan melirik managernya yang memandang mereka berdua tak mengerti.

Manager hyung melihat tatapan Kyuhyun. “Kau tidak mau memberitahukan alasannya padaku?!”

Kyuhyun menggeleng pelan.

“Yak! Neo! Terserah kalau kau tidak ingin mengatakan alasanya, aku akan bertanya pada Victoria!”

“Dia tidak akan memberitahumu apa-apa.”

“Terserah. Managemen sudah memutuskan untuk mempublikasikan kalian sebagai official couple! Dan kalian harus melakukannya!”

Kyuhyun membelalakkan matanya mendengar perkataan keras managernya. “Maldo andwae! Kami sudah putus! Dan… dan akan sulit bagi kami jika harus melakukannya!”

“Cho Kyuhyun! Kau pikir disini hanya ada kepentinganmu saja?! Bagaimana dengan f(x)? Victoria itu leader f(x) –Ya Tuhan –dan kecerobohan kalian membuat antifans Victoria muncul dimana-mana!”

Kyuhyun terdiam. Ia merasa bersalah sekali dengan Victoria. Pertama, ia menghancurkan hati yeoja itu, dan sekarang setelah mereka putus, Victoria malah mendapatkan ribuan antifans. Rasanya ia ingin sekali mengubur dirinya dalam-dalam di permukaan bumi. Karena ia sama sekali tidak berani menunjukkan wajahnya lagi di hadapan yeoja itu. ia tidak ingin melihat ekspresi tersakiti dari yeoja yang sekarang masih menempati sudut hatinya.

Tapi Kyuhyun tetap tidak mungkin kembali pada yeoja itu lagi. Walaupun  hanya sebagai ‘official couple’, walaupun mungkin hanya untuk meredam gossip. Karena itu akan lebih menyakiti hati Victoria.

“Katakan saja jika kami bersahabat dekat.”ucap Kyuhyun pelan.

BRAAKKK.

Kyuhyun dan manager hyung terkejut mendengar gebrakan meja yang ditimbulkan Leeteuk.

“Cho Kyuhyun! Kau. Ikut. Aku. Sekarang!”ucap Leeteuk marah, lalu berjalan ke kamarnya. Kyuhyun, masih dengan ekspresi kaget di wajahnya, mengikuti Leeteuk ke kamarnya.

Setelah Kyuhyun masuk, Leeteuk mengunci pintu kamarnya dan duduk di ranjangnya. Kyuhyun sendiri hanya berdiri di hadapannya, bersiap-siap untuk menghadapi kemarahan hyungnya.

“Kau! Jelaskan padaku kenapa kau bisa putus dengannya!”perintah Leeteuk dengan menatap Kyuhyun tajam.

“Hyung, manager hyung bisa dengar…”

“Kamarku kedap suara! Lanjutkan!”

Kyuhyun menghela napas. “Aku memutuskan untuk memulai kembali dengan Seohyun.”

Mata Leeteuk menyipit. “Semudah itu? sebelumnya kau bersikeras untuk memilih Victoria, sekarang? Hah! Kau pikir Victoria itu mainan?!”

“Hyung! Aku tidak menganggapnya begitu!”

“Kalau kau tidak menganggapnya begitu, kau harus tetap jadi ‘official couple’ dengannya!”

“Hyung! Itu hanya akan membuatnya lebih tersakiti!”

“Aku memintamu melakukan ini karena ingin melindunginya juga! Apa kau tahu, jika tadi pagi ia diserang antifans?!”

Kyuhyun terkesiap mendengar ucapan hyungnya. “Di.. dimana?! Bagaimana keadaannya?!”tanyanya khawatir.

“Dia tidak apa-apa. Salah satu hyungmu menolongnya.”

Kyuhyun menghela napas lega. Walaupun Leeteuk masih bisa melihat rasa bersalah dan sedikit rasa cemas di wajah dongsaengnya itu. Ekspresi wajah Leeteuk melunak. Ia tidak seharusnya memarahi dongsaengnya yang sedang bingung ini, tapi ia tadi memang sulit sekali mengontrol emosinya.

“Kita tidak mungkin mengatakan pada pers jika hubungan kalian hanya sebatas sahabat jika melihat foto-foto yang beredar.”ucap Leeteuk, kali ini dengan suara lebih halus. “Dan kalaupun kita mengatakan jika kalian mempunyai hubungan, lalu putus, akan ada lebih banyak lagi pertanyaan mengenai hal itu. Ini bisa mengakibatkan semakin buruknya reputasi Victoria di mata sparKyu yang adalah antifansnya. Selain itu, mereka bisa saja mencari tahu lebih jauh dan mengetahui mengenai Seohyun dan Kyu.”

“Tidak. Pers tidak ada yang boleh tahu tentang mereka,”ucap Kyuhyun takut, menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia membayangkan jika antifans itu menyerang Seohyun seperti Victoria tadi, atau mengganggu Kyu. Ia tidak boleh membiarkan hal itu terjadi.

“Karena itu, Kyuhyun-ah, kau harus setuju untuk jadi ‘official couple’ dengan Victoria.”

Kyuhyun memandang Leeteuk sedih. “Sepertinya tidak ada pilihan lain kan? Lalu, apa Qiannie sudah setuju?”

“Managernya masih belum menanyakan padanya, karena ia masih memulihkan shocknya setelah kejadian tadi pagi. Tapi menurutku, sebaiknya kau yang mengatakannya padanya.”

Kyuhyun mengangguk pelan. Jantungnya berdegup kencang. Ia tidak siap jika harus melihat langsung wajah Victoria. Ia tidak siap untuk melihat ekspresi tersakiti di wajah yeoja itu. Benarkah tidak ada pilihan lain?

***

Victoria menatap ponselnya dengan pandangan hampa. Sejak kemarin sore Kyuhyun terus-menerus menelponnya, tetapi ia tidak menjawabnya. Bahkan ia tidak mau menemui namja itu ketika kemarin malam ia datang ke apartemennya. Victoria benar-benar tidak ingin berbicara dengan namja itu apalagi melihat wajahnya. Tapi kenapa pagi ini ia malah menginginkan namja itu menelponnya? Ia ingin mendengar suara Kyuhun. Bodoh sekali. Kenapa hatinya tidak bisa menghentikannya untuk memikirkan Kyuhyun?

Dengan perasaan kesal Victoria keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur. Lebih baik ia memasak sarapan untuk menghindarkannya berpikir tentang Kyuhyun.

“Vic Eomma, bangunnya pagi sekali.”kata Krystal yang baru keluar dari kamarnya dengan mata masih setengah tertidur.

Victoria tersenyum melihat salah satu magnaenya yang terlihat begitu mengantuk karena kelelahan setelah mengikuti acara variety show kemarin malam. “Seharusnya aku yang berkata seperti itu. Kalau masih mengantuk, kenapa kau sudah bangun?”

“Aku terbangun dan sulit untuk tidur lagi,”kata Krystal. Ia lalu pergi ke ruang tengah, memutuskan untuk menonton berita pagi. Setelah duduk di sofa, Krystal menekan-nekan remote tivi untuk mengganti-ganti channelnya.  Matanya yang masih setengah terpejam terbuka lebar ketika mendengar suara reporter berita di channel yang digantinya.

“Cho Kyuhyun Super Junior, yang sebelumnya dikabarkan memiliki hubungan khusus dengan leader f(x), Victoria Song, ternyata memiliki seorang istri dan anak berumur lima tahun….”

“Eomma!”teriak Krystal. “Victoria Eomma!”

“Mworago, Soojung-ah?”tanya Victoria lalu menghampiri Krystal.

“Itu lihat!”

Victoria melihat berita di tivi, kemudian matanya melebar terkejut.

“… Reporter kami telah menginvestigasi hal tersebut dan mendapatkan kopian surat pernikahan dari catatan sipil. Dari surat pernikahan tersebut diketahui jika istri Cho Kyuhyun adalah Seo Joohyun, seorang desainer muda pemilik brand SeoKyu Eternal.”

Kemudian berita tersebut menampilkan foto-foto yang membuktikan hal tersebut. Ada foto saat Kyuhyun menjemput Kyu di sekolahnya. Walaupun ia memakai kacamata berbingkai besar, serta topi, tapi Victoria bisa mengenali dengan jelas jika itu Kyuhyun. Di foto itu terlihat Kyuhyun tersenyum senang saat menggendong Kyu.

Foto Kyuhyun yang berada di depan butik milik Seohyun. Foto Kyu dengan Ahra di mini market.  Lalu foto yang membuat hati Victoria menjadi lebih sakit. Foto Kyuhyun yang memeluk Seohyun dari belakang.

Victoria merasakan dadanya mulai sesak.

“Eomma…”Krystal berdiri dan menghampiri leadernya itu dengan wajah cemas. “Inikah penyebab Eomma tidak mau bertemu dengan Kyuhyun Oppa?”tanyanya hati-hati.

Victoria mengangguk pelan. Kemudian dengan lembut Krystal menarik Victoria ke dalam pelukannya. Tapi Victoria tidak bisa menangis lagi. Dadanya terasa sesak. Ia tidak bisa lagi menangis keras seperti saat ia bersama…

Kemudian ia terkesiap kaget ketika menyadari sesuatu. Jika kemarin ia diserang oleh sparKyu karena hubungannya dengan Kyuhyun, berarti Seohyun pun akan mengalami hal yang sama kan? Dan melihat bagaimana status hubungan Seohyun dengan Kyuhyun, antifans tidak akan mengacuhkan keberadaannya lagi kan? Karena pikiran ini, Victoria teringat akan ucapan namja penyelamatnya itu padanya.

“Aku… akan melakukan apapun agar kau tidak tersakiti lagi…”

Apa namja itu yang melakukannya?

Tapi bukan itu hal yang terpenting sekarang ini. Victoria melepaskan pelukan Krystal dan mengambil ponselnya. Ia menekan nomor ponsel Seohyun. Dengan cemas ia menunggu yeoja itu mengangkat telponnya, tapi setelah beberapa saat dan berulang kali mencobanya, Seohyun masih belum juga mengangkat telponnya.

Kemudian ia menghubungi Kyuhyun.

“Yeoboseyo. Qiannie, aku lega kau menel…”

“Oppa! Pergi ke tempat Seohyun sekarang!”kata Victoria langsung.

“Eh? kenapa?”

“Lihat berita pagi dan cepat pergi ke tempatnya sekarang! Lindungi dia!”seru Victoria, lalu mematikan ponselnya.

“Vic Eomma…”panggil Krystal bingung, tapi Victoria tidak mengacuhkannya. Setelah itu ia menghubungi namja penyelamatnya.

“Oppa…”panggilnya pelan ketika telpon di seberangnya diangkat.

“Ada apa menelpon sepagi ini? Kau baik-baik saja?”tanya namja itu cemas. Victoria merasakan kehangatan di hatinya saat mendengar nada khawatir dari suara namja itu. Mungkinkah… mungkinkah namja ini yang melakukan hal itu? untuk melindunginya?

“Apa Oppa yang menyebarkannya?”tanyanya langsung. Kemudian namja itu terdiam lama, membuat Victoria berpikir jika hal itu memang benar.

“Menyebarkan apa?”tanya namja itu pelan.

Victoria menghela napas. “Berita mengenai pernikahan Kyuhyun Oppa…”

Lagi-lagi namja itu terdiam lama. Kemudian namja itu berkata lagi, dengan nada suara lelah yang tidak pernah Victoria dengar sebelumnya. “Bukankah sudah kukatakan? Aku akan melakukan apapun, agar kau tidak tersakiti lagi.”

Mata Victoria mulai berkaca-kaca. “Waeyo? Kenapa Oppa melakukan ini untukku? Apa aku sepenting itu untukmu?”

Dan airmata Victoria menetes ketika mendengar ungkapan perasaan namja itu. “Kau… segala-galanya untukku…”

Kalimat itu adalah kalimat yang selama ini namja itu ingin sampaikan pada Victoria. Bukan ucapan ‘I Love You’, ‘Saranghae’ ataupun ‘Wo Ai Ni’. Tapi kalimat itu mampu menembus hati Victoria yang terdalam.

Dan kali ini, salah satu harapan namja itu terkabul. Victoria bukan menangis untuk Kyuhyun lagi.

***

Yuuri berlari-lari di sepanjang koridor stasiun televisi dengan perasaan sangat kesal, ia mencari-cari seseorang. Ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya pagi ini saat akan mempersiapkan tayangan berita pagi. Rahasia hubungan Kyuhyun dan Seohyun menjadi topik utama berita, dan ia yang seorang Team Leader bagian pemberitaan, ia tidak mengetahuinya sama sekali!

Ini membuatnya kesal! Bukan hanya karena berita itu ditayangkan tanpa seijinnya, tapi karena ia merasa cemas dengan efek yang diakibatkan oleh berita ini. Bagaimana dengan Kyuhyun? Berita ini bisa menghancurkan karirnya, menghancurkan karir Super Junior, dan ini juga akan berakibat pada namja yang ia cintai juga kan?

Kemudian Yuuri melihat Jaemin di lobby. Ia ingin menghampiri namja itu. Memakinya karena sudah menyabotase pekerjaannya juga menyebarkan rahasia yang bisa mengakibatkan grup, teman-temannya –dan juga sahabat-sahabat Jaemin sendiri– hancur. Tapi ketika ia akan mendekatinya, Jaemin, yang tidak tahu keberadaan Yuuri di belakangnya, keluar dari lobby dan masuk ke dalam taksi yang berhenti di depan pintu masuk.

Kali ini, naluri kewartawanannya muncul lagi. Yuuri, tanpa pikir panjang, langsung memasuki taksi yang baru saja menurunkan penumpangnya.

“Ahjusshi! Cepat kejar taksi itu!”perintahnya.

Yuuri sama sekali tidak tahu kemana Jaemin akan pergi, atau bertemu dengan siapa. Tapi entah kenapa ia merasa yakin jika ia akan tahu sesuatu jika ia mengikuti namja itu. Kemudian, setelah beberapa lama, taksi yang ditumpangi Jaemin berhenti di salah satu restoran yang dikenalnya.

Restoran yang biasanya dikunjungi olehnya, Jaemin, Yesung dan teman-teman Super Junior ketika mereka sedang ada waktu luang. Taksi Yuuri berhenti agak jauh dari depan restoran itu. Ia menunggu Jaemin untuk masuk.

Setelah yakin jika Jaemin sudah masuk lebih dulu, Yuuri masuk menyusulnya. Ia bertanya kepada pelayan, ruangan mana yang dipakai Jaemin. Pelayan itu, yang sudah mengenal betul Yuuri dan Jaemin sebagai langganan restoran ini, tanpa ragu mengajak Yuuri ke salah satu ruangan yang digunakan Jaemin untuk bertemu seseorang.

Setelah pelayan itu pergi, Yuuri berdiri diam di depan pintu, bermaksud untuk mencari tahu siapa yang berada bersama Jaemin di dalam ruangan itu melalui suara yang terdengar.

“Bagaimana berita itu bisa ditayangkan? Bukankah berita itu harus melalui Yuuri dulu? Kau memberitahunya?” Yuuri mendengarkan suara seorang namja yang dikenalnya. Tapi entah kenapa ia sulit menerka suara siapa itu.

“Tentu saja Yuuri tidak tahu mengenai berita itu. Ia pasti tidak akan setuju jika tahu, Donghae-ya…”

Mata Yuuri melebar kaget mendengar Jaemin menyebutkan satu nama. Tanpa ragu-ragu ia langsung membuka pintu itu, membuat kedua namja yang berada di dalamnya terkejut.

“Yuu… Yuuri…”

“Donghae Oppa!”seru Yuuri marah.

~TBC~

Gimana part ini? kalian ngerasa kecepetan gak sih alurnya?

Pada bingung gak sama ceritanya yang semakin rumit ‘n tokohnya yang makin bertambah? Sejak awal aku emang ngeplotin ceritanya kayak gini, tapi karena ngerasa makin lama makin panjang, dan makin bikin banyak orang penasaran. Akhirnya kucepetin alurnya. Mudah2an readers gak pada bingung ya. T_T

Dan lagi-lagi, aku masukin SungRi couple disini! Kekeke~ *cipok Yeye*

Walopun dari awal aku udah ngerencanain kalo hubungan Seo-Kyu bakalan ketauan public, tapi bagian SungRi itu diluar cerita yang aku pikirin sebelumnya lho. Jadilah Yuuri tokoh penting disini, padahal tadinya orang lain. Hehe~

Oh ya, di part ini kalian suka bagian love chemistry siapa? Seohyun-Kyuhyun? Namja X- Victoria? Seohyun-Siwon? Apa Yesung-Yuuri? ^_^

Yang baca, wajib komen ya. Biar aku semangat trus part selanjutnya cepet kupublish. Cz udah kuketik sekitar separuh part. Hehe~

Btw, ada yang mau nonton SMTOWN INA?