It Started By A Game [Part 4]

Title        :: It Started By A Game Part 4

Author    :: Ang11Rach

Casts      :: Cho Kyuhyun, Lee Ang Hyeon, Song Joongki, Seungri, Lee Joon, Jeon Hye Bin, and Suju members

Genre   :: Humor, Romance

Alohaaa…..saya balik lagi loh…membawa Princess Kitana dan Liu Kang versi Korea aka Kyuhyun sama Hyeon..hehehe…ada yang nungguin ni ff ga? Ga ada ya? Huhuhuhu…ToT *nangis di tengah jalan, klo di pojokan uda biasa, hehe* kalian nungguin ato ngga aku pasti tetep nge-post ni ff abal kok…hahaha *maksa reader baca* ehehehe…komen yah…sekomen-komennya diterima deh…yaah…ga udah banyak cing cong lagi lah…cap cus yuuk

Part 1

Part 2

Part 3

“Mari kita sambut bintang tamu yang akan membantu audisi kita. Song Joongki!”

Untuk sepersekian detik, Hyeon melupakan kehadiran Kyuhyun di ruangan itu. Tadi ia melihat Kyuhyun sedang menerima telepon entah dari siapa. Tapi kini, matanya focus pada sosok yang pernah mengisi masa lalunya. Sosok yang pernah begitu ia kagumi. Ia tampak begitu tampan dalam balutan jeans dan kemeja serta jas semi formalnya. Dengan wajah yang masih sama persis dengan yang pernah ia ingat dulu. Dengan senyum yang masih memberikan efek yang sama melelehkannya. Dengan mata yang masih sama jenakanya. Keseluruhannya masih sama. Song Joongki yang ia kenal.

It Started by A Game Part 4

“Silahkan para peserta untuk maju sesuai dengan nomor urut yang telah diambil. Bagi peserta yang menunggu giliran tampil bisa duduk di depan panggung sambil menonton atau bersiap,”

“Hyeon-ah, mau kemana?” tanya Jung Yuuri, salah satu teman audisinya yang sangat baik. Mereka baru berkenalan dua hari ini tapi sudah merasa nyaman satu sama lain. Yuuri sangat ramah dan menyenangkan sehingga mereka cepat akrab.

“Aku mau duduk di belakang saja sambil latihan. Kau mau ikut?” tanya Hyeon menawarkan.

“Tidak, aku di depan saja. Kau tau, aku mendapat giliran ke lima belas, tepat setelah nenek sihir itu!” Hyeon mengikuti arah lirikan Yuuri dimana Hye Bin berdiri tak jauh dari panggung.

“Hahaha…hwaiting Yuuri-ya! Giliranku masih nanti malam sepertinya…Daaa….” Hyeon melambaikan tangannya dan memilih tempat duduk yang terletak di tengah dan paling belakang.

Ia melihat peserta pertama yang mulai melakukan aktingnya tanpa canggung dengan Joongki. Joongki tampak mengesankan. Aktingnya natural. Hyeon baru tau kalau selama ini Joongki telah menjadi actor di Korea. Ia melihat Joongki tersenyum kepada yeoja itu. Senyum yang dulu membuatnya berdebar. Senyum yang sama yang dulu membuatnya sakit hati saat ia menujukannya pada yeoja lain. Dulu? Lalu sekarang?

***000***

“Apa yang hyung lakukan disini?”

“Aku mengisi acara sharing dan latihan dance untuk peserta audisi ini. Kau sendiri apa yang kau lakukan disini? Apa kau mengantar dongsaengmu?” tanya Sungmin. Ia dan Lee Joon kini sedang duduk di café yang terletak tidak jauh dari tempat audisi.

Lee Joon mengangguk. “Bagaimana hyung tau kalau aku mengantar dongsaengku?” Joon menyuapkan cheese cakenya.

“Aku tau dari Kyuhyun kalau kau adalah kakak dari Princess Kitana. Bukannya kau baru berangkat beberapa bulan yang lalu? Kenapa kau pulang?” tanya Sungmin sambil menyesap machiatonya.

“Jadi hyung tidak mau aku pulang? Tega sekali hyung,” jawab Lee Joon sekenanya.

“Aish jinjja! Kau ingin kusiram dengan machiato panas hah? Siapa suruh pergi ke Jerman tidak pamit padaku! Aku tau dari pembina taekwondo kita.”

“Kekeke…mianhaeyo….aku kan hanya bercanda hyung. Lagipula tawaran itu juga sangat mendadak sehingga aku tidak sempat memberitahumu karena sibuk mengurus segala sesuatu yang dibutuhkan. Aku pulang karena aku khawatir dengan Hyeon. Aku masih belum bisa tenang meninggalkannya sendiri. Apalagi ternyata dia sempat menyukai orang yang salah. Untung dia sadar tepat pada waktunya. Aku tidak mau dia kecewa lagi seperti dulu.”

Sungmin mendengarkan dengan tertarik,”Memangnya dulu ada apa?” tanyanya.

“Dulu dia sempat menyukai sunbae kami. Mereka memang sangat dekat dan aku tidak menyangkal kalau Joongki hyung adalah orang yang sangat baik, ramah dan menyenangkan. Tapi mungkin Hyeon terlalu berharap banyak. Suatu hari saat kami pergi untuk makan bersama di sebuah café, kami bertemu dengan Joongki hyung yang waktu itu bersama seorang yeoja. Dia memperkenalkan yeoja itu sebagai yeojachingunya dan mengatakan bahwa mereka baru resmi pacaran. Hyeon sangat kecewa dan dia menjadi agak sedikit nerd sejak saat itu. Tapi kemarin ia dengan gegabahnya menyatakan perasaannya pada namja yang belum lama dikenalnya. Mungkin dia merasa takut kalau pengalamannya dengan Joongki hyung dulu akan terulang lagi,” jelas Lee Joon panjang lebar sebelum meminum capuccinno es nya. Sungmin bisa melihat kalau Lee Joon sangat menyayangi dongsaengnya itu.

“Joongki hyung? Apa mungkin….?” Sungmin menggantungkan pertanyaannya.

Lee Joon mengangguk,”Song Joongki yang akan menjadi bintang tamu dalam audisi kali ini,” tegas Lee Joon.

“Apakah menurutmu dia sudah melupakan Joongki hyung?”

“Mollayo hyung. Mungkin…dia terlihat gugup pagi ini tapi aku tidak bisa memperkirakan dengan pasti bagaimana perasaannya.”

“Lalu apa kau menyukai Kyu?” tanya Sungmin lagi.

“Aish hyung! Aku ini namja normal! Aku masih menyukai yeoja, masa aku menyukai Kyuhyun? Tega sekali kau menuduhku seperti itu!” canda Joon.

“Ya! Kau ingin kutendang ya?” balas Sungmin.

“Ampun hyung! Hanya kau taekwondoin yang belum berhasil kukalahkan. Ehm..Kyuhyun ya? Mollayo hyung. Aku kan baru mengenalnya beberapa hari, jadi belum bisa memutuskan apapun. Menurutmu bagaimana hyung? Apa aku bisa meninggalkan Hyeon dengan tenang disini? Atau aku harus meninggalkan semuanya di Jerman dan menjaga Hyeon disini?” tanya Lee Joon serius

“Tenang saja. Kyuhyun akan menjaganya dengan baik,” yakin Sungmin.

***000***

“Kau tampak mengerikan,”

“Kau juga. Memangnya kau pikir kau tampan?” balas Hyeon pada namja tengil yang kini mengambil tempat duduk tepat disebelahnya.

“Tentu saja. Aku ini keren kapanpun, dimanapun, memakai apapun, dalam situasi apapun dan dengan posisi bagaimanapun,” yakin namja itu dengan bangga.

Hyeon ingin sekali mencekik namja itu tapi pasti seluruh yeoja di gedung itu akan langsung membunuhnya dengan jurus fatality tersadis Queen Sindell kalau ia benar melakukannya. Yeoja-yeoja itu tidak perlu memahami game untuk menghajar Hyeon jika Hyeon berani menjitaknya sekali saja.

Huff..Hyeon meniup poninya dan memutar bola matanya.

“Memangnya kenapa sih tampangmu tampak sengsara begitu? Aku kan baru meninggalkanmu selama lima belas menit untuk menelepon noonaku…kekeke…sudah sebegitunyakah kau merindukanku?”

“Siapa yang ingin bertemu denganmu! Lagipula memangnya kau tidak ada kerjaan lain ya selain menggangguku? Pergi sana jauh-jauh!” usir Hyeon tanpa benar-benar memaksudkannya. Sebenarnya entah mengapa ia senang Kyuhyun datang ke sampingnya.

“Shireo! Disini spot yang paling bagus dan aku bisa melihat jalannya seluruh audisi dengan jelas tanpa merasa terganggu dengan yeoja-yeoja yang tidak penting. Memangnya kau kenapa? Gugup? Atau takut dengan yeoja entah siapa namanya tadi?”

“Tidak, aku tidak takut sama sekali dengan Hye Bin,” Hyeon menghela napasnya,”Kau lihat actor itu? Song Joongki? Dulu dia adalah…”

“Annyeong Princess Kitana…” sapa Eunhyuk mengganggu.

“Ya! Monyet! Kenapa sih kau selalu muncul di saat yang tidak tepat!” keluh Kyuhyun. Hyeon hanya nyengir.

“Annyeong err…Eunhyuk-ssi,” Eunhyuk mengambil tempat tepat di sebelah Hyeon jadi sekarang Hyeon diapit oleh Eunhuk dan Kyuhyun.

“Annyeong,”

“Annyeong,”

“Annyeong,”

“Annyeong,”

“Annyeong,”

Berturut-turut Donghae, Leeteuk, Shindong, Yesung dan Ryeowook datang dan mengelilingi Hyeon. Ya ampun mereka bisa membuat keributan dan pandangan iri dari yeoja-yeoja disana.

“Annyeong haseyo…Lee Ang Hyeon imnida,” Hyeon memperkenalkan diri pada semua member yang memandangnya dengan penasaran.

“Annyeong, aku Leeteuk, yang itu Yesung, lalu Shindong, kemudian  pasangan Yesung dan Ryeowook dan yang di dekat Eunhyuk itu Donghae. Panggil saja kami oppa,”

“Ne? Pasangan?” tanya Hyeon menunjuk Yesung dan Ryeowook yang duduk bersebelahan..

“Bercanda! Kau teman Kyu yang tinggal di apartemen yang sama dengan dorm kami kan? Errr…Princess Kitana?” tanya Leeteuk.

“Ne. Aku tinggal di lantai 17,”

“Apa giliranmu masih lama?” tanya Ryeowook.

Hyeon mengangguk,“Ne. Aku mendapat nomor 48, hampir terakhir,” ujar Hyeon.

“Baguslah kalau begitu kau bisa mengobrol dengan kami. Abaikan saja magnae itu, lebih asyik ngobrol dengan kami,” kata Donghae sambil memamerkan senyum mautnya.

“Ya! Ikan!” seru Kyuhyun tidak terima.

Pletak! Sebuah jitakan mendarat di kepala Kyu dari tangan Donghae.

“Panggil kami hyung! Apa perlu kupanggilkan Heechul hyung yang sedang wajib militer untuk menghajarmu dengan sopan santun?” ancam Donghae.

Kyuhyun hanya menjulurkan lidahnya tengil.

“Tadi kalian tampak keren!” puji Hyeon tulus.

“Ah gomawo. Kemampuan dance ku memang sangat mengesankan,” jawab Eunhyuk tersipu.

“Tidak, itu karena aura ketampananku,” jawab Donghae percaya diri.

“Tidak itu karena aku menggemaskan,” kata Shindong tidak mau kalah.

“Karena suara malaikatku,” seru Ryeowook dengan senyum yag sangat lucu.

“Karena tampangku yang imut,” Yesung nimbrung.

“Tidak itu karena…”

“Ketuaanmu!” sambar semua member saat Leeteuk akan menyombongkan dirinya membuat Leeteuk cemberut lucu.

“Ngomong-ngomong bagaimana kau bisa bertemu dengan Kyu?” tanya Shindong.

“Itu rahasia!” kata Kyuhyun sebal dengan hyung-hyungnya yang merebut perhatian Hyeon.

“Kami bertemu di game center,” jawab Hyeon tidak peduli.

“Ya!” teriak Kyu. Hyeon hanya menjulurkan lidahnya kearah Kyuhyun.

“Ahh…maniak game juga…” Shindong menyimpulkan.

Mereka pun menonton audisi yang sedang berlangsung. Sampai pada giliran Hye Bin. Cerita yang didapatnya adalah tentang seorang yeoja yang berusaha untuk menarik perhatian namja yang disukainya.

“Ahh, gadis itu sangat cantik tapi entah mengapa aku merasakan aura sedikit menakutkan darinya,” ujar Shindong sambil bergidik. Lucu sekali melihat namja sebesar panda bergidik karena melihat seorang gadis.

“Cantik, menonjol, aktingnya juga cukup bagus,” komentar Ryeowook lebih baik hati.

“Tidak menarik sama sekali,” kata Kyuhyun terang-terangan.

Setelah Hye Bin, giliran Yuuri yang maju.

“Yuu-ya!! Fighting!” Hyeon membuat corong dengan kedua tangannya untuk memperkeras suaranya menyemangati Yuuri yang terlihat agak sedikit gugup setelah acting Hye Bin yang bagus. Setidaknya ia harus sama bagusnya atau ia bisa kelihatan sangat kalah.

Yuuri berakting dengan natural. Cerita yang didapatnya adalah ia akhirnya bisa bertemu dan kencan dengan Joongki setelah sekian lama mereka tidak bisa bertemu karena kesibukan masing-masing.  Lalu yang membuat semua penonton kaget, di akhir kencan mereka, tiba-tiba Yuuri menginjak kaki Joongki dan berkata dengan wajah galak,”Itu hukuman untuk oppa karena tidak menghubungiku selama sebulan ini!”

Semua orang yang melihatnya termasuk Hyeon dan para member Suju tertawa melihat acting spontan Yuuri yang berani.

“Berani sekali dia, aku jadi seram dengan yeoja galak itu,” kata Eunhyuk mengomentari.

“Dia gadis yang menarik, berkarakter,” Yesung yang dari tadi tidak banyak bicara tiba-tiba berkomentar.

“Whoaa…namanya Jung Yuuri oppa, dia temanku yang sangat baik dan ramah. Mau kukenalkan?” goda Hyeon pada Yesung. Semua member langsung menggoda Yesung habis-habisan. Baru kali ini ia memuji yeoja secara terang-terangan.

“Keundae, apa kebetulan kau pernah belajar dance? Tadi kulihat dance mu lumayan juga,” tanya Eunhyuk kemudian.

Hyeon mengangguk,”Ne, dulu saat di eropa aku sempat belajar hip hop dance,”

“Whoaaa…” seru Eunhyuk dan Donghae kagum.

“Ya! Jangan memandangnya seperti itu!” Kyuhyun menutup mata kedua hyungnya itu dengan kedua tangannya.

“Ah wae? Kau ini seperti bodyguardnya saja!Ada apa sih memangnya diantara kalian?” tanya Eunhyuk memancing. Ia tau kalau Kyuhyun sangat menyukai Hyeon.

Ryeowook mengangguk semangat,”Ada apa sih diantara kalian? Kenapa Kyuhyun selalu jadi linglung setelah kembali dari lantai 17?” tanyanya jail. Eternal magnae sudah menunjukkan kejahilannya.

“Aniyo! Siapa yang linglung coba hyung? Masa orang cerdas sepertiku linglung? Yang benar saja!” bantah Kyuhyun.

“Eeeyyy…kau selalu seperti orang bodoh setiap kali habis dari lantai 17,” Shindong mengibaskan tangannya.

“Jinjjayo?” Hyeon terkejut.

“Lupakan saja, mereka ini mengada-ada,” sambar Kyuhyun. “Tidak masuk akal kan kalau aku tampak seperti orang bodoh? Aku ini selalu terlihat pintar dan keren!”

Mata Hyeon menyipit tidak percaya tapi perhatiannya teralihkan dengan sebuah tangan yang tiba-tiba merangkul bahunya. Ia menoleh ke samping dan mendapati Lee Joon tersenyum jahil padanya.

“Oppa! Bagaimana oppa bisa masuk kemari?” tanya Hyeon heran.

Lee Joon nyengir,”Percuma aku berteman dengan Sungmin hyung kalau aku tidak bisa masuk kemari,” Lee Joon mennganggukkan dagunya kearah Sungmin baru saja duduk. Ia mengambil tempat di sebelah Kyuhyun.

Hyeon mengikuti arah dagu Lee Joon dan melihat Sungmin. Ia terdiam seketika lalu,”Kyaaaaa Sungmin oppa!!! Kyeopta!!!” jeritnya gemas melihat Sungmin.

“YA! KITANA!!” seru Kyuhyun

***000***

“Peserta nomor 48 silahkan naik ke panggung.”

Hyeon berdiri,”Doakan aku ya oppadeul!” katanya pada oppanya dan seluruh member Suju.

“Fighting!” kata mereka semua.

Setelah Hyeon pergi Sungmin menoleh ke arah Lee Joon dan melihat tatapan khawatirnya,” Tenang saja Joon, Hyeon akan baik-baik saja kurasa,” katanya menenangkan.

“Aku tau dia akan baik-baik saja hyung. Semoga dia sudah melupakan Joongki hyung,” ujar Lee Joon sambil tetap mengarakan tatapannya pada Hyeon yang kini sedang menaiki tangga menuju panggung.

Semua member Suju kecuali Sungmin dan Kyuhyun berpandangan bingung dengan apa yang dibicarakan Sungmin dan Lee Joon. Kyuhyun hanya menatap Sungmin penasaran.

“Memangnya kenapa Sungmin-ah?” tanya Leeteuk menyuarakan pertanyaan di kepala Kyuhyun.

“Joongki hyung adalah cinta pertama Hyeon,” Lee Joon menjawab pertanyaan yang ditujukan untuk Sungmin itu. Kyuhyun merasa jantungnya teremas, seperti saat ia melihat Hyeon berpelukan dengan Lee Joon waktu itu.

Ia mengalihkan pandangannya ke depan panggung dengan panic. Melihat Hyeon yang sedang tersenyum canggung kepada Joongki.

***000***

Joongki menatap gadis yang naik ke atas panggung itu lekat-lekat. Ia seperti mengenali gadis itu entah dimana. Cantik, lucu dan cuek adalah kesan pertama yang ia dapat saat melihat gadis itu perlahan mendekati tempatnya berdiri. Semakin gadis itu mendekat, kilasan mengenai gadis yang pernah ia sukai saat masih tinggal di luar negeri dulu datang. Gadis yang sangat ceria dan cantik. Hanya saja saat itu ia tidak punya nyali untuk menyatakan perasaannya. Ia takut gadis itu hanya menganggapnya sebagai oppanya. Maka ia memutuskan untuk menerima cinta gadis lain yang sudah lama menunggunya. Gadis yang ada dihadapannya sekarang punya style yang berbeda tapi entah mengapa mengingatkannya pada yeoja yang disukainya dulu.

“Oppa, kau ingat aku?” sapa gadis itu saat ia tiba tepat di depan matanya.

Joongki mengerjap. Apakah yeoja ini adalah yeoja yang sama?

“Ini aku, Hyeon,” lanjut gadis itu sambil memberikan senyuman yang sama dengan yang Joongki ingat. Senyuman yang membangkitkan kenangan lama.

“Hyeon-ah?” Joongki spontan memeluk Hyeon, tanpa dia tau ada sepasang mata yang menatap cemburu kepada mereka.

“Err..oppa. Kurasa scene kita belum dimulai, aku bahkan belum tau apa yang harus aku mainkan,” Hyeon memperingatkan. Joongki melepaska pelukannya dengan malu.

Cerita yang didapat Hyeon adalah seorang yeoja yang berkencan dengan namjachingunya.

Hyeon berjalan menjauh sebelum memulai aktingnya.

“Action!”

Hyeon berjalan dan melambai kea rah Joongki seakan mereka baru bertemu.

“Joongki oppa!” serunya ceria.

“Ah Hyeon-ah!” Joongki menanggapi dengan senyum kekanakan khasnya.

Mereka pun berjalan dan berakting seperti sepasang kekasih yang sedang berkencan. Mereka bergandengan tangan dan berpandangan mesra. Mereka bercanda dan Joongki mengacak rambut Hyeon gemas. Setelah itu saat mereka harus pulang Hyeon tiba-tiba menampakkan wajah sedih dan menangis.

“Hyeon-ah wae?” tanya Joongki sambil menangkup kedua pipi Hyeon dengan tangannya.

“Aku…aku hanya sedih. Sepertinya kita baru saja bertemu dan waktu terasa sangat cepat. Aku tidak ingin berpisah,” kata Hyeon dengan air mata mengalir.

Joongki menatap Hyeon intens sambil mengusap air mata di pipi Hyeon dengan kedua ibu jarinya,”Tenang saja, aku akan sering meluangkan waktuku untuk bertemu denganmu.”

“Cut! Nice!”

Hyeon segera menghapus air matanya dan mengembalikan senyumnya kepada juri yang menilai. Joongki juga cepat melepas tangannya tapi matanya masih tidak lepas dari Hyeon. Tadi ia hampir saja terbawa suasana.

Kyuhyun yang melihat acting itu dari jauh merasa panic. Apa yang harus dia lakukan?

“Gwaenchana Kyu?” tanya Eunhyuk melihat raut wajah Kyuhyun yang sudah tidak terdefinisi antara kesal, panic, cemburu dan bingung.

Kyuhyun memilih untuk diam dan mengambil pelipur laranya dari tas ranselnya. PSP. Mencoba melupakan kejadian barusan dan meyakinkan kalau itu adalah acting belaka. Hyeon pasti hanya berakting. Hyeon pasti sudah melupakan Joongki hyung. Hyeon akan menjadi miliknya.

***000***

“Oppa, bisa tunggu sebentar? Aku lupa kalau aku menitipkan jaketku pada Yuuri, mungkin dia masih di dalam,” Hyeon berkata kepada Lee Joon dari jendela mobilnya. Lee Joon hanya mengangguk.

Hyeon cepat berlari ke dalam gedung lagi untuk mencari Yuuri. Karena terburu-buru ia tidak sengaja menabrak seseorang saat di persimpangan koridor.

“Ah, jwoingsohamnida! Jeongmal jwoingsohamnida!” kata Hyeon sambil membungkukkan badannya.

“Aish! Makanya jangan lari-lari di dalam gedung!” seru suara namja yang tidak sengaja Hyeon tabrak.

Tunggu dulu, sepertinya ia mengenal suara namja ini. Hyeon mengangkat kepalanya melihat Seungri terduduk di hadapannya dengan wajah cemberut.

“Kau!” tuduhnya.

Seungri mengerjapkan matanya bingung,”Apa kita saling mengenal cantik?” godanya lalu memamerkan senyum mautnya.

“Kau tidak ingat aku?” tanya Hyeon tidak percaya.  Seungri hanya menggelengkan kepalanya innocent.

“Jagiya, kenapa duduk di lantai?” tanya seorang yeoja dari balik punggung Hyeon.

“Aku tadi terjatuh,” jawab Seungri tanpa melepaskan pandangannya dari Hyeon.

Yeoja tadi berjalan melewati Hyeon dan membantu Seungri berdiri. “Ah, kau sudah bertemu dengan Hyeon,” ujar yeoja itu, Hye Bin.

“Hyeon nugu?” tanya Seungri bingung. Hyeon mengangkat alisnya tidak percaya. Seungri benar-benar lupa padanya, atau lebih tepatnya tidak mengenalinya.

“Itu, yeoja yang kau tantang untuk mengikuti audisi ini setelah menyatakan perasaan padamu,” jelas Hye Bin sambil mengangkat sebelah alisnya. Bagi Hyeon, ia terlihat seperti pemeran antagonis di sebuah film yang sedang merencanakan sesuatu yang licik.

“Geurae, Hyeon yang itu,” tegas Hyeon acuh.

Seungri mengerjapkan matanya kaget,”Jinjja? Whoaa..kau begitu berubah! Apa kau mau jadi yeojachinguku sekarang?” tanyanya tidak peduli pada Hye Bin yang ada disebelahnya.

“Ya! Oppa!” bentak Hye Bin.

Hyeon tersenyum geli. Ia mengibaskan tangannya lalu berkata,”Kalian ini pasangan yang aneh. SUdah dulu ya. Aku sibuk.”

Hyeon berbalik dan kembali berlari untuk mencari Yuuri.

“Beri aku nomor ponselmu!” teriak Seungri dibelakangnya.

***000***

“Sudah?” tanya Lee Joon saat Hyeon memasuki mobilnya.

Hyeon mengangguk,”Untung saja Yuuri belum pulang. Coba tebak oppa, tadi aku bertemu dengan Seungri!” cerita Hyeon antusias.

“Seungri? Namja yang menyuruhmu ikut audisi ini?” tanya Lee Joon kaget.

Hyeon mengangguk,”Eoh! Dan dia memintaku menjadi yeojachingunya!”

“Dan apa jawabanmu?” Lee Joon menatap dongsaengnya penasaran.

“Tentu saja aku tidak mau! Apa aku sudah gila? Aku kan menyukai….”terlambat. Hyeon sudah terlanjut keceplosan.

“Nugu? Joongki hyung? Kyuhyun?” goda Lee Joon membuat wajah Hyeon memerah.

“Aish oppa! Cerewet sekali! Ayo cepat pulang!” Hyeon mendorong wajah oppanya menghadap ke depan dengan tangan kirinya.

“Hahahaha…dongsaengku malu!” Lee Joon menghidupkan mobilnya sambil terus menggoda Hyeon.

“Ngomong-ngomong kapan hasil audisi tadi akan diumumkan?” tanyanya saat mobil mereka meninggalkan area gedung menuju jalan raya.

“Pengumuman akan dilakukan lewat email tiga hari lagi. Bagaimana tadi oppa bisa bertemu dengan Sungmin oppa?”

“Sungmin hyung keluar dari gedung dan aku mengenalinya lalu memanggilnya. Kami berbincang-bincang sebentar di coffee shop lalu kembali bersama ke gedung. Sebenarnya tadi aku berniat tidur di mobil tapi dia mengajakku untuk masuk, jadi aku masuk. Siapa tau oppamu yang keren ini bisa menemukan calon yeojachingu disana,” ujar Lee Joon sambil mengeluarkan cengiran khasnya.

“Andwae! Oppa milikku!”

“Kalau begitu apakah aku boleh melarangmu untuk dekat dengan Kyuhyun juga?” goda Lee Joon.

“Ya! Oppa! Aku dan Kyuhyun hanya berteman!”

“Jinjja? Aku tidak percaya!”

***000***

“Yoboseyo hyung? Ada apa?”

“Ne? Kau mau bicara dengan Hyeon?”

Lee Joon menjauhkan ponselnya dari tangannya lalu berteriak,“Hyeon-ah!!”

***000***

Kyuhyun  masuk ke dalam dorm sambil bersenandung pelan. Ia baru saja membeli beberapa kaset game terbaru dan berniat akan mencobanya sekarang juga.

Tiba-tiba kakinya menginjak sesuatu yang membuatnya terpeleset dan hampir saja jatuh kalau saja keseimbangannya tidak bagus.

Ia memandang onggokan kulit pisang di lantai.

“Dasar monyet! Bagaimana bisa dia meninggalkan kulit pisang berserakan di lantai seperti ini. Kalau Minnie hyung yang jatuh bagaimana? Babo!” rutuknya.

Ia membungkuk untuk membuang kulit pisang itu. Tunggu dulu. Kenapa dorm sepi sekali? Ia tidak ingat hyung-hyung nya punya jadwal ketat hari ini. Ini mencurigakan.

“Hyung!” panggil Kyuhyun pada siapa saja. Matanya menyipit curiga. Ada yang aneh disini.

Ia berjalan masuk ke kamarnya dan mendapati sebuah kotak besar dibungkus dengan kertas kado dan dihiasi pita di atasnya. Ah ya, hari ini ulang tahunnya yang ke 25. Kotak itu menunggu dengan tenang di samping tempat tidurnya.  Mulutnya menyeringai lebar. Apakah Sungmin memberikannya gitar seperti yang dimintanya? Atau dia akan memberikannya boneka besar yang menyenangkan untuk dipeluk seperti yang ia berikan saat ulang tahun Sungmin beberapa tahun yang lalu?

Kyuhyun meletakkan kaset PS nya di ranjang Sungmin lalu menghampiri kotak itu. Ia menarik pita kotak itu lalu berusaha membuka kado itu dengan ingin tahu. Ia mengangkat penutup kotak dan jantungnya berasa terlonjak setengah mati saat ia mendapati seorang yeoja di dalam kotak itu. Hyeon. Jangan bayangkan Hyeon menyambutnya dengan senyuman atau nyanyian selamat ulang tahun. Yeoja itu sepertinya pingsan karena kekurangan oksigen. Wajahnya pucat setengah mati dan rambutnya acak-acakan.

Kyuhyun cepat-cepat memiringkan kotak itu dengan perlahan ke lantai dan menarik Hyeon keluar dari kotak itu. Apa yeoja ini menunggu terlalu lama?

Kyuhyun menyangga tubuh Hyeon dengan kakinya sementara ia setengah memeluk Hyeon.

“Hey! Kitana! Ireona! Ya! Jangan membuatku khawatir!”

Kyuhyun menoleh kesana kemari dengan panic,”Hyuuuung!!!” teriaknya entah pada siapa.

Kyuhyun mencoba menepuk pipi Hyeon tapi tidak ada reaksi. Ia semakin panic. Ia mencoba meraih ponsel yang ada di saku celananya untuk menelepon seseorang tapi sulit sekali merogoh sakunya dengan celana jeans nya yang ketat dan tubuh Hyeon yang memberati kakinya dan tangan kirinya, membuatnya susah bergerak.

Kyuhyun memajukan wajahnya untuk memberi napas buatan. Dua senti sebelum bibirnya menyentuh bibir Hyeon terdengar jeblakan pintu yang mengagetkannya.

“Saengil chukka hamnida…saengil chukka hamnida…”semua member masuk satu per satu ke dalam kamarnya sambil membawa kotak kado dan topi kerucut khas ulang tahun. Kyuhyun masih menatap mereka dengan panic dan baru akan menghentikan perayaan itu karena khawatir pada Hyeon saat ia merasakan Hyeon bergerak dalam pelukannya.

Ia melihat Hyeon tersenyum manis ke arahnya dan berkata,”Saengil chukae oppa,”

Kyuhyun memeluk Hyeon lega membuat Hyeon kaget tiba-tiba dipeluk seperti itu.

“Ya! Bocah tengil! Saengil chukae,” sebuah jitakan mendarat di kepala Kyuhyun membuat Kyuhyun melepaskan pelukannya dan menoleh,”Noona?”

Flashback on

“Oppa, apa kau yakin aku harus melakukan ini?” tanya Hyeon ragu sementara yang ditanya hanya mengangguk tidak sabar sambil memperhatikan ke depan kamarnya.

“Ini semua adalah ide dari noonanya Kyuhyun. Jadi kau masuk saja  menjadi kadonya. Dia akan sangat penasaran melihat kotak kado sebesar ini. Ah, tapi tidak menarik kalau kau muncul dan bersikap seolah-olah kau memberi surprise,” gumam Eunhyuk sambil mengusap dagunya berpikir.

Tadi Sungmin menelepon Lee Joon dan meminta untuk berbicara dengannya. Sungmin meminta Hyeon untuk ikut dengan para member Suju member surprise party untuk Kyuhyun.

Tiba-tiba senyuman gusinya merekah,”Begini saja, kau pura-pura pingsan di dalam kotak itu agar Kyuhyun merasa panic. Lalu setelah beberapa saat kami akan keluar dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Arraseo?”

“Tiba-tiba pingsan? Tapi bagaimana mungkin dia akan percaya? Dia pasti merasa sedang dikerjai,” tanya Hyeon masuk akal.

“Serahkan padaku! Akan kubuat wajahmu sepucat mungkin dengan make up,” cetus Ryeowook tiba-tiba.

Semua member tampaknya menyetujui ide itu dan mereka serempak menoleh saat mendengar suara bel pintu dorm.

Eunhyuk melompat dari sofa dan berjalan kearah pintu dengan bersemangat. Semakin mengenalnya, Hyeon benar-benar merasa dia semakin mirip monyet. Eunhyuk membuka pintu menampakkan seorang yeoja yang sangat cantik.

“Ahra-ya. Kita akan mengubah rencana,” ujar Eunhyuk dengan senyum lebar.

Flashback off

Sungmin datang membawa sebuah kue ulang tahun berukuran cukup besar dengan lilin angka 25 di atasnya.

Kyuhyun berdiri di depan Sungmin dan menatap semua member juga noonanya dan Hyeon dengan senang. Ia mengucapkan doa dalam hati lalu meniup lilin dalam sekali hembusan.

Plok..plok..plok…

“Saengil chukae Kyu…Kado dari kami akan kami letakkan di ranjangmu,” ujar Siwon.

Setelah semua member, Ahra dan Hyeon meletakkan kadonya, Siwon tiba-tiba mengunci tangan Kyuhyun di belakang membuat Kyuhyun meronta keras. Percuma, badan Siwon lebih besar darinya. Apalagi sekarang Donghae membantu memegangi Kyuhyun.

Ahra dengan jahil mencolek krim kue ulang tahun Kyuhyun lalu menempelkannya di pipi Kyu

“Noona!” teriak Kyuhyun tidak terima.

Aksi Ahra diikuti semua member. Entah bagaimana, Eunhyuk memposisikan tangannya di bawah tangan Sungmin lalu tersenyum tengil kea rah Kyuhyun.

“Jangan sekalipun berpikir untuk me…”

Plak!

Seluruh kue itu mengenai wajah Kyuhyun dan semua orang langsung lari untuk menghindari Kyuhyun. Mereka berkejar-kejaran sampai lelah.

“Jadi kalian semua bersekongkol untuk mengerjaiku? Aish! Kenapa kalian tidak masuk lima detik lebih lama sih?” keluh Kyuhyun yang langsung disambut jitakan keras dari Hyeon. Mereka kini duduk kelelahan di lantai dorm dengan corengan kue di wajah mereka semua.

“Dan membiarkan kau mencium Hyeon? Tidak semudah itu bung,” kata Donghae jahil.

Wajah Hyeon memerah karena malu.

“Tapi bagaimanapun juga kau harus berterima kasih pad aide Hyukkie, kalau tidak, mana mungkin kau mendapat kesempatan memeluk Hyeon seperti itu,” tukas Ahra tidak kalah jahil.

“Ya! Noona!”

Mereka pun melanjutkan perayaan ulang tahun Kyuhyun dengan membooking sebuah restaurant di dekat dorm. Tentu saja mereka semua mandi dulu dan berganti pakaian sebelum pergi ke restaurant itu. Tak lupa mereka mengundang Lee Joon untuk ikut makan bersama.

***000***

“Oppa! Kemarilah!”

“Ah wae? Aku sedang mengurus pekerjaanku!” tukas Lee Joon yang sedang sibuk dengan laptopnya di meja makan. Sesekali ia mencomot keripik kentang dan roti bakar yang ada di meja makan. =.=

“Oppa! Aku lolos ke tahap selanjutnya!” seru Hyeon gembira memandang antusias pada laptopnya sendiri di depan TV. “Aku harus menelepon Yuuri!”

Hyeon berlari ke kamarnya untuk mengambil ponselnya. Ada 11 missed call dari Kyuhyun. Sebelum ia sempat mencari nomor Yuuri, Kyuhyun menelepon lagi.

“Wae Kyu?”

“Wae? Panggil aku oppa, dasar tidak sopan! Aku menelepon untuk mengucapkan selamat padamu. Chukae. Kau lolos ke tahap selanjutnya kan?”

“Bagaimana kau tau? Aish lupakan!” ia selalu lupa kalau Kyuhyun adalah artis SM. Tentu saja dia bisa tau.

“Kau tidak mau mentraktirku untuk merayakan?”

“Shireo! Ini kan baru 25 besar! Sudah sana teruskan kegiatanmu!”

“Ya! Kau ini! Aku sudah menyempatkan diri di tengah jadwalku yang padat sebagai penyanyi internasional tapi kau malah mengusirku!”

“Gomawo Liu Kang. Kapan-kapan aku akan menantangmu main mortal kombat lagi. Jadi, bisa kau tutup teleponnya dan biarkan aku menelepon Yuuri?” tanya Hyeon dengan nada manis yang jelas dibuat-buat.

“Aish! Arra…tunggu saja! Begitu aku punya waktu luang, aku akan datang menantangmu. Sebaiknya kau berlatih dengan baik!” kata Kyuhyun sebelum menutup telepon.

“Dasar mainak game!” maki Hyeon entah untuk keberapa kalinya tanpa menyadari kalau sebenarnya dia juga pantas disebut maniak game.

Hyeon pun menelepon Yuuri.

“Yoboseyo Hyeon-ah?” terdengar suara Yuuri dari seberang sana.

“Yuu, apa kau sudah membuka email?” tanya Hyeon.

“Eoh! Aku lolos! Bagaimana denganmu?”

“Na do! Kyaaaa!!!! Kita berjuang bersama lagi!” teriak Hyeon antusias.

Mereka pun mengobrol dengan asik sampai telinga Hyeon menjadi panas.

“Oiya Yuu, Yesung oppa bilang kau menarik lho,” kata Hyeon menggoda Yuuri. Setaunya yeoja ini memang sangat mengidolakan Yesung.

“Aish! Kau ini bercanda ya? Aku ini menginjak kaki artis terkenal dalam aktingku yang bercerita tentang kencan. Bagaimana bisa dibilang menarik coba! Gotjimal!” ujar Yuuri tidak percaya.

“Aku serius. Kemarin saat kami menonton dari bangku paling belakang dia bilang kalau kau ini berkarakter dan menarik!” jawab Hyeon sungguh-sungguh.

“Jinjja? Kyaaaa!!!” Yuuri berseru kegirangan membuat Hyeon tertawa.

“Mau kukenalkan kapan-kapan?” tanya Hyeon.

“Tentu saja!”

“Baiklah, kalau Yesung oppa sedang senggang akan kuajak kalian ke suatu tempat,”

Bel apartemen Hyeon berbunyi.

“Hyeon-ah, bukalah pintunya. Aku sedang sibuk mengamati desain terbaru mobil ini,” seru Lee Joon tanpa mengalihkan perhatiannya dari laptopnya. Ternyata oppanya ini tetap bertanggung jawab dengan pekerjaannya walaupun dia sedang cuti.

“Yuu, sudah dulu ya. Aku ada tamu,” ucap Hyeon lalu mengakhiri sambungan teleponnya.

Ia berjalan kearah pintu dan membukanya.

“Hyeon. Bogoshiposo…” ia langsung menarik Hyeon ke dalam pelukannya.

“Joongki oppa?”

TBC

 

Komen yaah…Mianhae kalo ada typo berserakan dimana-mana. Selain karena factor grammar lappy ku, factor mataku yang lagi capek n iritasi juga nih…hehehe…Oiya aku memutuskan buat ga bikin part 4 ampe Final soalnya kayanya ga seru aja…kekeke *timpukin author*

Biar ada part 5 nya gitu

hehehe

Ada yang mau pasangan abnormal ini dilanjut setelah Final audition? maksudnya kaya afstor gitu

jadi pasangan buat ff ringan

Atau ada yang mau Hyeon jadian ama Joongki aja? Kekeke…